MASATA sendiri, jelas dia, merupakan wadah bagi para profesional, pemerhati, dan pecinta pariwisata yang memiliki kesamaan persepsi untuk mendukung pariwisata Indonesia berkelanjutan.
MASATA berkontribusi agar pariwisata menyumbang devisa terbesar bagi negara dengan cara memajukan destinasi wisata yang sering ditinggalkan atau belum berjalan seperti wisata di tingkat provinsi, kabupaten ataupun kota.
Baca Juga: Itoc, Atty, Ajay, Trio Wali Kota Cimahi yang Berakhir di Tangan KPK
Padahal, potensi wisata daerah memiliki banyak peluang bagi kemajuan bersama, seperti meningkatkan ekonomi masyarakat desa dan mengenalkan budaya daerah.
Dalam Rakernas tersebut, MASATA membahas usulan program kerja DPP (Dewan Pengurus Pusat), DPD (Dewan Pengurus Daerah) dan juga DPC (Dewan Pengurus Cabang) di setiap bidangnya.
Kemudian MASATA menetapkan program kerja organisasi sebagai penjabaran GBKO (Garis Besar Kebijakan Organisasi) dan juga menetapkan RAPBO (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi).
Baca Juga: BMKG: Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi Jelang Natal dan Tahun Baru
"Tetapi yang menjadi fokus pembahasan hanya tiga saja yaitu pengembangan dan pembinaan desa wisata, pembinaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) serta networking pariwisata Indonesia," ujar Panca.***