Faktor lain yang bisa mengantar kemenangan pasangan MANJUR ini juga karena secara personal, elektabilitas calon bupati dan wakil bupatinya cukup tinggi. Misalnya, Herman Suherman (57,0%) dan Tb. Mulyana (26,8%). "Begitu juga dengan pemilih yang berkategori strong supporter (pemilih militan). Angkanya cukup tinggi dengan 38,9%," katanya.
Baca Juga: BSU Rp1,2 juta dari Kemenaker Kembali Disalurkan, kali ini Tahap V Termin Kedua
Namun begitu, bukan berarti peluang tertutup sama sekali, karena masih ada pemilih yang berkategori cair (soft supporter) sekitar 44,7%. Inilah lahan tak bertuan yang masih bisa diperebutkan siapa saja.
"Meskipun tidak mudah. Salah satu problem besar tiga kandidat tadi, karena mereka masih terkendala dengan masalah tingkat pengenalan dan kesukaan. Padahal, pengenalan dan kesukaan itu merupakan variabel penting dalam survei yang sudah menjadi salah satu hukum besi untuk menang. Semakin dikenal, semakin besar peluangnya untuk menang. Begitu juga sebaliknya," jelasnya.
Dari hasil itu, tingkat pengenalan Lefi Ali Firmansyah (61,8 %), Mochamad Toha (35,0%) dan Oting Zainal Mutaqien (43,2%).
Baca Juga: Program Bataru dari Pemprov Jabar, Rumah Bersudsidi untuk Penyelenggara Pendidikan PAUD hingga SMA
"Sementara, untuk menang dapat unggul seorang calon minimal harus dikenal oleh 75%. Idealnya, 80 sampai 90% lebih. Hanya Herman Suherman yang sudah mengantongi modal pengenalan sangat tinggi, yaitu 89,1%. Meskipun, tingkat pengenalan itu tidak selalu berbanding lurus dengan tingkat kesukaan," pungkasnya.***