Pengamat Politik: Debat Publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Imbang

- 24 November 2020, 09:33 WIB
Debat publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur 2020 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di Prime Park Hotel, Jalan PHH Mustopa, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat lalu.
Debat publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur 2020 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di Prime Park Hotel, Jalan PHH Mustopa, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat lalu. /Literasi News/Nabiel Purwanda

Literasi News - Debat publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur 2020 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di Prime Park Hotel, Jalan PHH Mustopa, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/11/2020) lalu, berjalan berimbang.

Hal itu disampaikan pengamat politik sekaligus guru besar Universitas Suryakancana (Unsur), Cianjur, Dedi Mulyadi. Dedi mengungkapkan, jika melihat jalannya debat dari semua pasang calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur 2020 itu, masing-masing mempunyai plus minus.

"Berimbang, sangat berimbang semua. Karena semua (paslon) kelihatannya mengeluarkan seluruh kemampuan berdiskusi, daya nalar dan juga memberikan berbagai alternatif yang cukup baik untuk menyelesaikan permasalahan khususnya di Kabupaten Cianjur," kata Dedi.

Baca Juga: Ini Syarat Utama Penerima Bantuan Subsidi Gaji GTK dan Guru PAI non PNS Kemenag

Secara keseluruhan, Dedi menilai jalannya debat publik Pilkada Cianjur berjalan menarik. Karena masing-masing kandidat memberikan gagasan-gagasan baru dalam konteks pemecahan berbagai masalah yang dihadapi Cianjur kedepan. Baik dari sisi peningkatan SDM atau IPM dalam bahasa para paslon, penanganan Covid-19 termasuk pembangunan infrastruktur yang agak krusial di Cianjur.

"Iya, sangat mengakomodir semua masalah yang ada, bahkan juga dengan gagasan ide penyelesaian dan alternatifnya. Jadi kalau itu kemudian dilaksanakan dalam bentuk kebijakan, maka sesungguhnya Cianjur kedepan punya harapan besar untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Walaupun tentunya memang butuh waktu," katanya.

Tetapi paling tidak, lanjut Dedi, semua calon memberikan sebuah harapan besar terhadap masyarakat Cianjur. Artinya, bahwa masyarakat Cianjur kedepan sesungguhnya tidak membeli kucing didalam karung, karena jelas programnya termasuk juga garapan dan visi misi-nya.

Baca Juga: Menkeu: Tahun 2021 Telah Dicadangkan Rp24,92 triliun untuk ASN daerah dan guru PPPK

"Tinggal bagaimana kemudian debat itu di kapitalisasi dalam bentuk elektabilitas. Nah itu saja yang kelihatannya memang perlu rasionalitas terhadap masyarakat," tandasnya.

Sementara, terkait dengan pelaksanaan debat publik yang hanya digelar satu kali akan mampu memikat pemilih, Dedi mengatakan sebetulnya butuh pendalaman. Artinya, kalau debat ini akan dikapitalisasi dalam bentuk elektabilitas memang butuh pendalaman, kaitannya tadi dengan pengejawantahan visi misi supaya betul-betul membumi.

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x