Literasi News - Sebanyak 20 unit rumah warga Garut tertimbun longsor pada Kamis 3 Desember 2020. Salah satu pemicu terjadinya Longsoran akibat tingginya intensitas curah hujan dan pergerakan tanah di lokasi kejadian sekitar pukul 06.30 waktu setempat.
Hingga saat ini belum ada laporan terkait korban jiwa. Selain 20 unit rumah warga yang tertimbun longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengidentifikasi sekitar 92 unit rumah lainnya terancam dan akses jalan tertutup material longsor.
Dilansir Literasinews dari laman resmi BNPB, BPBD Kabupaten Garut melaporkan hingga Kamis pukul 18.00 WIB, jalan yang tertutup material longsor belum dapat diakses kendaraan. Saat itu masih terjadi hujan dengan intensitas ringan.
Baca Juga: AC Milan dan AS Roma Bangkit Dari Ketertinggalan, Tundukan Lawan-lawannya. Napoli Tertahan
Namun alat berat telah diturunkan untuk pembersihan material longsor. Pembersihan material longsor masih terus berlangsung di lokasi yang dilakukan oleh tim gabungan dan masyarakat setempat.
Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Garut segera melakukan kaji cepat. Tim telah berkoordinasi dengan lembaga dan dinas terkait untuk upaya penanganan darurat di lokasi kejadian. Mereka juga melakukan evakuasi warga yang terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati mengatakan BPBD setempat mencatat sekitar 30 keluarga atau 100 jiwa mengungsi sementara waktu. Dua desa yang terdampak, yaitu Desa Sukamulya dan Desa Sukalaksana. Kedua desa itu berada di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Ketika Lembutnya Daging Bebek Disempurnakan dengan Lalapan Daun Pepaya dan Sambal Korek
Menurutnya, Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan tingkat kerawanan sedang hingga tinggi. Sebanyak 42 kecamatan teridentifikasi dengan potensi bahaya tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada analisis InaRISK yang dapat diakses pada inarisk.bnpb.go.id.
Dilihat pada prakiraan cuaca tiga harian dari BMKG, Provinsi Jawa Barat termasuk yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometerologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.***