Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Warga Mengungsi Bertambah Jadi 5.830 Jiwa Tersebar di 20 lokasi

- 2 Desember 2020, 11:46 WIB
Warga Mengungsi pasca Erupsi Gunung Ili Lewotolok bertambah menjadi 5.830 Tersebar di 20 lokasi
Warga Mengungsi pasca Erupsi Gunung Ili Lewotolok bertambah menjadi 5.830 Tersebar di 20 lokasi /BNPB/Istimewa

Literasi News - BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendukung operasional BPBD setempat dalam menangani pengungsi pascaerupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata.

Salah satunya dengan membuat pos komando untuk memastikan penanganan darurat berjalan dengan baik, seperti dukungan penanganan warga yang mengungsi, pelayanan di pos pengungsian maupun logistik makanan.

Sementara jumlah pengungsi terus bertambah, kini tercatat ada 5.830 warga di sekitar Gunung Ili Lewotolok yang mengungsi. Mereka yang mengungsi lokasi penampungannya tersebar di 20 lokasi pengungsian.

Baca Juga: Warga Diimbau Waspadai Erupsi Gunung Semeru, Sebagian Pengungsi Kembali ke Rumah Masing masing

Dilansir Literasinwes dari laman resmi BNPB, BPBD Kabupaten Lembata mencatat sebanyak 5.830 warga mengungsi ke beberapa lokasi. Berdasarkan data per Selasa 1 Desember, pukul 15.00 WIB aktivitas vulkanik berdampak kepada 28 desa, di antaranya 17 desa di Kecamatan Ile Ape dan 9 desa di Ile Ape Timur.

BPBD mencatat ada 20 sebaran titik pengungsian, yaitu sebagai berikut. Pos pengungsian warga 576 jiwa, Parak Walang 456, aula Kelurahan Lewoleba Tengah 279, Desa Tapolangu 287, aula kopdit Ankara 169, SMPN I Nubatukan 160, pasar Lamahora 112, SDI Lewoleba 82, aula Kelurahan Lewoleba Timur 65, aula Selandoro 50, dan BKD PSDM 46. 

Di samping itu lokasi pengungsian juga ada di rumah-rumah warga tersebar di beberapa desa, seperti Lewoleba Timur 1.042 jiwa, Selandoro 1.015, Lewoleba Selatan 467, Lewoleba 347, Lewoleba Barat 286, Lewoleba Tengah 286 dan Lewoleba Utara 105.

Baca Juga: Kampanyekan Pencegahan Covid 19 Kemendikbud Gunakan 77 Bahasa Daerah

BPBD setempat mengungkapkan, membutuhkan dukungan berupa tenda pengungsian, air dan sanitasi, perlengkapan bayi dan balita, masker, termogun, selimut, alas tidur, terpal dan personel untuk pendampingan anak-anak. 

Melihat perkembangan pascaerupsi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo bertolak menuju Kabupaten Lembata untuk memastikan penanganan darurat dilakukan secara optimal, khususnya di masa pandemi Covid-19. 

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x