Cegah Pandemi Covid Merebak Lagi, China Menangguhkan Impor Makanan Beku dari 109 Negara

15 November 2020, 14:12 WIB
ILUSTRASI virus corona.* /pixabay

Literasi News - Kementerian Kepabeanan China (GAC) mengontak 109 negara pemasok makanan beku ke negaranya. China menangguhkan impor makanan beku dari negara-negara tersebut setelah ditemukan adanya produk yang terkontaminasi Corona.

Dikutip Antara dari media penyiaran resmi China CCTV, kepada negara-negara tersebut, GAC akan meningkatkan pengawasan terhadap produk impor. Namun, GAC tidak menyebutkan nama-nama 109 negara yang masuk daftar penangguhan impor.

Penangguhan dilakukan setelah ditemukan kandungan COVID-19 pada produk makanan beku impor di lima tempat berbeda pada Jumat, 13 November 2020 dan Sabtu 14 November 2020.

Baca Juga: Merapi Hari Ini, Warga Masih Mencari Rumput Hingga Radius 3 Km dari Puncak

Kelima tempat itu adalah Wuhan (Provinsi Hubei), Jinan dan Liangshan (Provinsi Shandong), Quanzhou (Provinsi Fujian), serta Lanzhou (Provinsi Gansu).

Sebelumnya, pada Jumat (13/11), GAC telah mengumumkan penangguhan impor ikan sotong dari perusahaan asal India, Karena, ada kandungan COVID-19 pada tiga paket ikan beku tersebut.

Sejak Juni, lebih dari 10 provinsi di China, termasuk Beijing, Liaoning, Anhui, Fujian, Jiangxi, Shandong, Guangdong, Shaanxi, dan Jiangsu, telah mendapati COVID-19 pada beberapa sampel makanan impor.

Baca Juga: Merapi Hari Ini, Suara Guguran Material Terdengar Hingga ke Permukiman Warga

Untuk menghindari penularan COVID-19 dari makanan impor, Dewan Pemerintahan China (Dewan Kabinet), pada Senin, 9 November 2011, telah menginstruksikan penggunaan disinfektan pada seluruh makanan beku sebelum dilempar ke pasaran.

Semua kelengkapan di gudang produk impor juga wajib disterilisasi, termasuk tempat penyimpanan dan kendaraan pengangkut.

Kepala Bidang Virologi Pusat Pengendalian dan Penyakit Menular China (CCDC)
Wu Zunyou mengingatkan perlunya pengujian produk impor pada sistem pengangkutan barang pada musim dingin untuk mendeteksi kandungan COVID-19.

Baca Juga: Hati-hati dengan Obat Warung. Biar Aman, Ini Petunjuknya

Daging dari Brazil
Pada Jumat, 13 November 2020, di Kota Wuhan, COVID-19 ditemukan pada kemasan daging impor Brazil. Pemerintah pun mulai melakukan gerakan nasional untuk meningkatkan pengujian COVID-19 pada makanan-makanan beku.

Komisi Kesehatan Kota Wuhan melalui situsnya menyebutkan bahwa tiga sampel dari kemasan luar makanan beku, yaitu daging sapi asal Brazil, terbukti positif virus corona.

Produk tersebut diimpor melalui pelabuhan Qingdao pada 7 Agustus dan tiba di Kota Wuhan pada 17 Agustus dan kini masih berada di tempat penyimpanan daging.

Baca Juga: 75 Desa di Kab. Bandung Blankspot, Hentikan Kurikulum Pendidikan Secara Penuh Sekarang Juga

Kode registrasi eksportir pengiriman daging tertulis 2015 dan merujuk pada perusahaan milik Marfrig Global Foods S.A di V¡rzea Grande, Negara Bagian Mato Grosso.

Pabrik Marfrig di V¡rzea Grande sebelumnya ditangguhkan oleh China karena masalah COVID-19. Larangan itu, berlaku sejak 22 September 2020 dan dicabut 23 Oktober 2020.

Lebih dari 100 staf di fasilitas Wuhan menjalani pemeriksaan, katanya, dan 200 sampel lingkungan telah diambil.

Baca Juga: Tekan Kemiskinan, Anggaran Bantuan Sosial Ditambah Rp30,5 trilliun, Tahun 2021 Jadi Rp91 Triliun

Usai menempuh langkah drastis untuk mengendalikan penyebaran virus corona di kalangan penduduk tahun ini, China pada akhir Juni mulai menguji COVID-19 pada makanan impor.

Hingga September, China menemukan 22 sampel positif dari hampir 3 juta sampel makanan beku.

Baca Juga: Bisakah Dana BOS Dibelanjakan Smartphone untuk PJJ? Komisi X: Sangat Amat Bisa

Namun, sejumlah pekerja pelabuhan baru-baru ini terinfeksi COVID-19 sehingga otoritas meningkatkan pengujian dan disinfeksi pada makanan impor pekan ini.

Virus corona juga ditemukan pada kemasan daging dari Argentina. Sampel daging lainnya terbukti positif di Shandong.

China merupakan konsumen daging utama di dunia, sedangkan Brazil dan Argentina menjadi pemasok terbesar bagi negara itu

Editor: Dipo Sasono

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler