BNPB: Puluhan Kejadian Bencana Banjir dan Longsor di Pekan Pertama Februari 2021, dan Renggut 7 Korban Jiwa

8 Februari 2021, 13:17 WIB
Ilustrasi, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pasuruan melakukan penanganan darurat terdampak banjir pada Rabu 3 Februari 2021. Sepekan pertama di bulan pertama terjadi puluhan bencana banjir dan longsor renggut 7 korban jiwa. /BPBD Kabupaten Pasuruan

Literasi News - Bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor melanda beberapa wilayah Indonesia pada minggu pertama Februari 2021. Puluhan kejadian bencana mengakibatkan kerusakan fisik, pengungsian dan merenggut korban jiwa.   

BNPB terus memantau perkembangan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor di beberapa wilayah Indonesia. Demikian dikatakan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati pada laman resmi BNPB.

Menurutnya, hujan tidak hanya mengakibatkan banjir tetapi tanah longsor hingga menimbulkan korban jiwa, seperti yang terjadi di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah pada Jumat 5 hingga Sabtu 6 Februari 2021.

Baca Juga: BMKG: Waspadai Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Senin 8 Februari. Berikut ini Daftar Wilayahnya

Data BNPB per 7 Februari 2021, pukul 19.30 WIB, bencana di pekan pertama Februari ada 66 kejadian. Rincian banjir 40 kali, angin puting beliung 12, tanah longsor 10, kebakaran hutan dan lahan 2, gelombang pasang dan abrasi 1, gempa bumi 1. Korban meninggal 7 orang, sebanyak 6 jiwa diakibatkan oleh banjir.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan di bulan ini mengingat prakiraan puncak musim hujan. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk pencegahan, seperti persediaan air minum, makanan ringan, obat-obatan, maupun mematikan arus listrik di dalam rumah apabila banjir akan melanda. 

Sejumlah wilayah terdampak banjir yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi, antara lain di Jawa Barat, banjir terjadi di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Hujan yang mengguyur selama beberapa hari terakhir mengakibatkan meluapnya Sungai Ciherang dan Sungai Kampung.

Baca Juga: Hujan Deras, Kabupaten Subang di Kepung Banjir dan Longsor

Banjir meluas hingga mengakibatkan 13 kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Babelan, Tambun Utara, Muara gembong, Cibitung, Cabangbungin, Cikarang Utara, Pebayuran, Sukawangi, Sukatani, Setu, Cikarang Timur, Cikarang Barat dan Tambun Selatan. 

Warga terdampak hingga mencapai 5.672 KK, sedangkan hingga Sabtu lalu 6 Februari tinggi muka air antara 10 hingga 150 cm. Data BPBD setempat per Minggu 7 Februari, banjir mengakibatkan 15 rumah rusak ringan dan 8 lainnya rusak berat.

Sedangkan di Kota Bekasi, banjir juga melanda 6 kecamatan yaitu Kecamatan Rawalumbu, Medan Satria, Bekasi Timur, Bekasi Barat, Jakasampurna dan Bekasi Utara. Hujan lebat yang terjadi pada Minggu 7 Februari pukul 00.30 WIB, menyebabkan tinggi muka air antara 20 hingga 60 cm.

Baca Juga: Aturan Ganjil Genap di Kota Bogor, Saat Libur Imlek Berlangsung Tiga Hari dan Penjagaan Bakal Lebih Ketat

Di sisi lain, wilayah Kabupaten Kawarang dilanda banjir. Sebanyak 8 kecamatan terdampak, antara lain Cimalaya, Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Karawang Barat, Kotabaru, Purwasari, Jatisari dan Cikampek. Sebanyak 3.425 KK atau 7.774 warga terdampak, sedangkan 194 KK atau 691 warga mengungsi. BPBD setempat menginformasikan tinggi muka air beragam antara 30 hingga 150 cm.

Di Jawa Timur, banjir terjadi di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Pada Jumat 5 Februari, pukul 16.00 WIB, hujan intensitas tinggi memicu banjir. Sebanyak 6 desa di tiga kecamatan terdampak. Kecamatan paling terdampak yaitu Kecamatan Tempurejo dengan 4 desa, antara lain Desa Curahtakir, Curahnongko, Wonoasri, dan Sidodadi.

Kecamatan terdampak lain yaitu Kecamatan Ambulu dan Wuluhan. BPBD Kabupaten Jember mencatat 744 KK terdampak akibat peristiwa ini. Tinggi muka air saat kejadian antara 10 hingga 70 cm. Sebagian besar genangan di wilayah terdampak banjir telah surut. 

Baca Juga: Delapan Hal yang Haram Dikerjakan oleh Perempuan ketika Haid dan Nifas

Di Jawa Tengah, banjir terjadi di Pekalongan dan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah dan Kota Cilegon, Provinsi Banten.

Di Provinsi NTB, banjir terjadi di Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur yang mengakibatkan 70 unit rumah tergenang. Warga memilih bertahan di rumah mereka masing-masing karena ketinggian banjir tidak terlalu tinggi, atau mencapai 60 cm.

Selain itu banjir bandang melanda Desa Nangatumpu, Kecamatan Manggelewa, Dompu. Banjir dipicu hujan deras pada Jumat 5 Februari yang berlangsung beberapa jam antara pukul 16.00 hingga 22.00 waktu setempat. Banjir bandang Dompu mengakibatkan 140 KK terdampak hingga ada pengungsian di dua titik.

Baca Juga: Muhasabah Pagi : Jebakan Iblis

Banjir bandang Dompu juga mengakibatkan kerugian material seperti 140 unit rumah terendam, 50 unit Rumah rusak berat, 2 unit rumah hanyut, serta jebolnya pagar di SMPN 6 dan SDN 9. Kondisi banjir telah surut dan aktivitas masyarakat telah kembali normal.

Selanjutnya banjir di NTB berlangsung di Kabupaten Bima. Sebanyak dua desa terdampak, yaitu Desa Naru dan Tente, yang berada di Kecamatan Woha, Bima. Banjir dipicu oleh hujan intenstas ringan hingga sedang serta banjir luapan dari sungai di Desa Tente. Sekitar 90 rumah terendam pada ketinggian 60 – 80 cm saat banjir terjadi.

Sementara itu, genangan masih terjadi di Kabupaten Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat. Meskipun peristiwa sudah terjadi pada Rabu 4 Februari lalu sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca Juga: Ganjil Genap Kota Bogor, Kendaraan Masuk Akhir Pekan Berkurang 8.000 Unit

Hujan berintensitas tinggi mengkibatkan banjir di dua kecamatan, Kecamatan Singkawang Tengah dan Singkawang Barat. Pada Sabtu 6 Februari, banjir masih melanda sebagian wilayah Kecamatan Singkawang Barat dan Singkawang Tengah.***

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler