Nikmat dan Pulen, Nasi Akeul Dimasak Pakai Aseupan Ala Warung Nasi Abas

8 November 2020, 13:35 WIB
Cara masak nasi di Warung Abas Kawali menggunakan Aseupan /Literasi News/Dedi Setiadji

Literasi News - Berdiri sejak tahun 1997, warung nasi Abas sudah dikenal masyarakat Kawali dan sekitarnya. Bahkan menurut orang kawali sendiri warung nasi Abas ini sudah dikenal seantero Priangan Timur.

Secara umum tidak ada yang istimewa di Warung Nasi ini, lokasinya di desa Kawalimukti, Kecamaran Kawali Kabupaten Ciamis, Jawa Barat berada di kaki Gunung Syawal.

Kondisi bangunannya sedehana, layaknya warung nasi pinggiran yang sering kita temui di perkotaan. Letak warung berdekatan dengan rumah tinggal pemilik warung, H. Abas. Ini tidak berubah dari sejak berdirinya.

Baca Juga: Jadwal Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 11 Cek di Sini

Menu yang disajikan amat sederhana, hanya Ayam goreng dengan potongan ala rumahan, ikan bandeng goreng, telur dan aneka tumis seperti jamur, tempe, buncis dan sayuran lain yang dikemas plastik biasa.

Tak ketinggalan goreng bala-bala. Selain itu ada juga pete yang dapat anda order sesuai selera, mau mentah, dibakar, direbus ataupun digoreng.

Salah satu yang menarik dari warung ini, meski tidak berkonsep open kitchen tetapi pelanggan bisa melihat dapur nya. Kita pun bebas wara wiri di dapur warung tersebut.

Baca Juga: Ini Cara Mendapatkan Voucher Gratis Tiket KA di PT KAI wilayah Daop 2

Warung Nasi Abas Kawali Ciamis Dedi Setiadji
Di dapur ini kita bisa menyaksikan cara memasak nasi yang masih menggunakan alat tradisional. Metode seperti ini dipercaya dapat menghasilkan nasi yang pulen dan nikmat apalagi disantap saat masih panas.

"Nasinya diolah memakai aseupan dan diakeul sebelum disajikan sehingga nasinya jadi pulen dan nikmat," ujar Iis salah seorang pengunjung yang ditemui saat itu.

"Harganya murah meriah sangat ekonomis, kita bisa memilih banyak variasi makanan tanpa harus takut kantong bolong " ujar pengunjung lain.

Baca Juga: DOB Jabar adalah Kebutuhan, Inilah Tiga Kabupaten Akan Segera Pemekaran

Nilai tambah lain adanya view pesawahan dan pemandangan alam serta bisa melihat puncak gunung syawal.

Lay out meja makan di saung hanya berupa meja dan kursi panjang biasa aja dan cenderung sempit, hanya cukup menampung beberapa orang.

Warung nasi ini selalu ramai dikunjungi, terutama saat jam makan siang. Jangan heran saat jam makan siang berbagai kalangan akan hadir di warung ini.

Baca Juga: Chelsea Lanjutkan Trend Positif, Menang Telak atas Sheffield United

Ketika belum pandemi, mulai dari pelajar mahasiwa, karyawan perkantoran dan eksekutif bahkan pejabat daerah, generasi old dan genersi z semua berbaur makan siang di warung Abas.

Tidak jarang terjadi perlombaan untuk berburu nasi timbel yang berakibat antrian panjang bak antri sembako menjadi pemandangan yang sudah biasa saja.

Buat anda yang berkesempatan berkunjung ke Kawali, silahkan kunjungi warung Abas. Namun jangan berharap anda akan menemukan pelayanan ala resto atau warung-warung nasi modern, dikala ramai bersiap untuk berebut antrian.

Baca Juga: Syaiful Huda, Literasi Harus Jadi Arus Utama Dalam Pembangunan

Jika antrian sudah mengular seperti itu tidak jarang kita hanya akan mendapati hidangan "sisa", tidak ada menu favorit seperti goreng ayam, goreng bandeng, pepes jamur dan pete.

Anda masih dianggap beruntung kalau masih kebagian nasi akeul. Kalau sudah kehabisan nasi akeul ya harus menunggu sesi masak berikut kurang lebih menunggu 30 menit! itupun kalau berasnya masih tersedia.

Jadi rasanya, belum lengkap bila ke kawali kalau tidak mampir dan merasakan hidangan di warung nasi H. Abas. Penasaran ? Silahkan, langsung aja on location.***

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler