Aprindo Ketar-ketir Lihat Aksi Sweeping Produk Prancis

- 6 November 2020, 18:26 WIB
Warga di Indonesia merusak botol air mineral Aqua di tengah ramainya aksi boikot produk Prancis
Warga di Indonesia merusak botol air mineral Aqua di tengah ramainya aksi boikot produk Prancis /Istimewa/

Literasi News – Sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait dukungan terhadap karikatur Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspressi, berbuntut panjang. Pemboikotan produk prancis yang diawali di Timur Tengah, belakangan merembet ke tanah air dengan terbitnya surat resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyerukan aksi serupa sebagai bentuk protes terhadap Macron.

Tidak berhenti di situ, kekecewaan umat muslim Indonesia diluapkan dengan aksi sweeping produk Prancis yang dijual di toko-toko retail.

Baca Juga: Gegara Gunakan Jet Pribadi, Menteri PPN Bappenas Dilaporkan ke KPK

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pun beraksi atas aksi sweeping tersebut, sehingga berujung pada imbauan agar seluruh Arindo menarik produk yang dalam kemasannya tercantum buatan Prancis, dari display-display toko mereka.

Mengutip artikel PRFMNews berjudul Khawatirkan Sweeping, Aprindo Imbau Anggotanya Tarik Produk Buatan Prancis, Sekjen Aprindo, Solihin menegaskan, imbauan tersebut sebagai tindakan antisipasi guna memiminalisasi kejadian yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Tempat Isolasi Terbatas, Puluhan Santri Terpapar Covid-19 Dikarantina Dilingkungan Pesantren

Pihaknya cukup khawatir dengan aksi sweeping di beberapa kota belakangan ini, yang videonya viral di media sosial.

“Kami agak khawatir kalau ada sweeping dan sebagainya. Sehingga kami dorong berkomunikasi berkoordinasi dengan kepolisian dan paham sejalan akan hal itu, dan memutuskan untuk menarik produk yang bertuliskan made in France dari display,” kata Solihin, Jumat 6 Oktober 2020.

Menyinggung imbauan MUI soal pemboikotan produk Prancis, menurutnya imbauan tersebut dipahami berbeda oleh sebagian masyarakat.

Baca Juga: 33 Desa di Kabupaten Cianjur Jadi Prioritas Penanganan Stunting

Bahkan produk Prancis yang dibuat di dalam negeri dan dikerjakan oleh warga pribumi pun turut terdampak.

“Banyak produk yang kita lihat saat ini diproduksinya ada yang di dalam negeri. Saya sampaikan ini diproduksi di pabrik dan dikerjakan oleh karyawan yang notabene karyawan WNI,” tegasnya.

Ia menjelaskan, produk yang bertuliskan Made In France agar tidak diperjualbelikan di ritel yang tergabung dalam Aprindo.

 Baca Juga: Terduga Penggelapan Uang Yayasan Diciduk Satreskrim Polres Cianjur

“Tentunya jika tidak dipajang di display artinya biasanya dikembalikan ke gudang untuk tidak jual-belikan untuk sementara sambil kita melihat perkembangan situasi di lapangan sejauh ini,” ujar Solihin.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x