MUI Minta Pemerintah Bersikap Soal Macron, Dubes Prancis Harus Memberi Klarifikasi

- 26 Oktober 2020, 15:33 WIB
Banyak negara-negara Arab memutuskan melakukan boikot terhadap produk Prancis karena pernyataan Emmanuel Macron soal Islam
Banyak negara-negara Arab memutuskan melakukan boikot terhadap produk Prancis karena pernyataan Emmanuel Macron soal Islam /Twitter.com/@a_alowaihan1


Literasi News - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Muhyiddin Junaidi menilai, pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah secara tidak langsung menyuburkan Islamophobia. Macron juga menilai Islam sebagai agama yang intoleran.

"Maka, tak aneh apabila reaksi atas sikap Macron terhadap dunia Islam cukup keras. Karena itu, kami minta beliau menarik pernyataannya tersebut," katanya kepada wartawan, Senin 26 Oktober 2020, di Jakarta.

Menurut Muhyidin, sikap Macron pun telah menyuburkan Islamophobia. Pasalnya, Macron secara tidak langsung mendukung penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW melalui karikatur.

Baca Juga: Hingga 31 Oktober 2020 Kemendikbud Buka Calon Guru Penggerak, Berikut Ketentuanya

"MUI menilai bahwa Macron secara tak langsung telah mendukung gerakan Islamphobia," kata Muhyiddin kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Macron menyampaikan pernyataan kontroversial setelah terjadi pembunuhan terhadap seorang guru yang memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad SAW di dalam kelas. Ia mengkritik kelompok Islam dan membela penerbit kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW. Sebelumnya Macron juga mengatakan bahwa "Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis."

Presiden Macron pun kebanjiran kritik dari umat Islam dunia karena meminta Muslim untuk belajar toleransi saat berada di Prancis. Orang nomor satu di Prancis itu juga mengecam pelaku pembunuhan atas wartawan Charlie Hebdo yang arahnya mendukung gerakan Islamphobia.

Baca Juga: 6 Tips Melindungi Anak Dari Kekerasan Fisik dan Kekerasan Seksual

"Justru Macron-lah yang harus belajar banyak tentang toleransi beragama, terutama Islam. Kebebasan tanpa batas dan melawan norma justru akan mengakibatkan kegaduhan dan kekacauan," ujarnya.


Panggil dubes
Menyikapi hal itu, Muhyidin juga meminta pemerintah mengambil sikap. Salah satunya, dengan memanggil Dubes Pranscin untuk Indonesia.

Halaman:

Editor: Dipo Sasono

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x