Odesa Indonesia: Tani Pekarangan, Langkah Konkret Mengatasi Kemiskinan

- 12 Desember 2023, 19:22 WIB
Odesa Indonesia: Tani Pekarangan, Langkah Konkret Mengatasi Kemiskinan.
Odesa Indonesia: Tani Pekarangan, Langkah Konkret Mengatasi Kemiskinan. /Odesa Indonesia

Literasi News - Mengubah perilaku ekonomi di kalangan petani di desa butuh proses latihan berkelanjutan. Hal tersebut dikatakan oleh Irmawati (24 tahun), koordinator program Pertanian Pekarangan Kelompok Tani Himpunan Orang Tani dan Niaga (Hotani).

Perubahan perilaku dalam kerja petani harus sabar dan telaten. Jika sebuah organisasi ingin melakukan pemberdayaan, Irma menyarankan agar melakukan secara berulang-ulang sampai para petani merasakan manfaatnya.

“Dulu petani di sini membiarkan pekarangan yang kosong untuk menanam. Sekalipun mereka biasa menanam di ladang, tetapi mereka tak terpikir lahan kosong di sekitar rumahnya ditanami. Begitu diajak mereka mengeluh, merasa banyak masalah, seperti problem gangguan ayam, air dan lain sebagainya. Tetapi kalau kita telaten, pada akhirnya masalah bisa teratasi,” kata Irma di sela kegiatan Panen Bersama Tani Pekarangan ibu rumah Tangga Kampung Tareptep Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, selasa 12 Desember 2023.

Baca Juga: Peluang Baru, Kolaborasi Shopee dengan Brand Lokal dan UMKM Menciptakan Pertumbuhan Signifikan

Menurut Irma, kegiatan pertanian pekarangan yang dilakukan bersama teman-temannya dari kalangan ibu rumah tangga banyak memberi manfaat. Mereka yang terbiasa menganggur di waktu pagi dan sore mendapatkan aktivitas yang menanam dan menjual. Tanah yang kosong menjadi lebih terawat dengan adanya tanaman di polybag. Secara ekonomi juga bagus karena ibu-ibu tidak usah belanja sayuran.

“Kalau punya tanaman sendiri pengeluaran belanja dapur jadi hemat. Biasanya untuk sayuran setiap hari bisa keluar uang Rp 10.000. Artinya hemat Rp 300.000 setiap bulan. Kalau punya sayuran lebih seperti sekarang ini justru mendapat uang karena kelebihan untuk kebutuhan dapurnya dijual. Ada yang untung Rp 200.000 ada yang lebih,” katanya.

Irma menambahkan, kelebihan bertani di pekarangan itu adalah bisa dijalankan dalam keadaan kemarau panjang sekalipun. Sementara saat Bertani di ladang hanya bisa dijalankan saat musim hujan. Tani pekarangan bisa panen 7-8 kali dalam setahun. Sementara pertanian sayuran di ladang hanya bisa panen 2 atau 3 kali dalam setahun.

Baca Juga: Soal Penanganan Stunting, Bupati Subang: Perencanaan yang Baik Perlu Diutamakan

Mengatasi Kemiskinan

Gerakan tani pekarangan yang dilakukan oleh Yayasan Odesa Indonesia di kampung Desa Mekarmanik dan Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan saat ini mencapai 400 warga binaan.

Halaman:

Editor: Abdul Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x