Polisi :  Perusuh Aksi di Bandung bukan Mahasiswa maupun Buruh

- 8 Oktober 2020, 21:10 WIB
Oknum aksi massa yang merusak mobil polisi yang terparkir di kawasan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (6/10/2020) tengah didalami kepolisian. 
Oknum aksi massa yang merusak mobil polisi yang terparkir di kawasan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (6/10/2020) tengah didalami kepolisian.  /ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
Literasi News - Oknum perusuh saat berlangsungnya aksi massa di Gedung DPRD Jawa Barat bukan dari elemen mahasiswa ataupun serikat buruh.
 
Hal itu disampaikan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya dilansirkan Kantor Berita Antara, Kamis 8 Oktober 2020. "Jadi kami sampaikan, bahwa ada massa yang di luar mahasiswa ataupun buruh sehingga ada situasi seperti ini," kata Ulung.
 
Menurutnya, oknum kelompok yang bukan berasal dari mahasiswa dan buruh itu menjadi pemicu kerusuhan dalam tiga hari aksi massa digelar.
 
 
Aksi dari mahasiswa atau buruh itu berlangsung setiap hari sejak Selasa (6/10) hingga Kamis. Berbagai elemen masyarakat itu menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
 
Ulung menjelaskan, oknum kelompok tak dikenal itu memicu kerusuhan dengan melempar batu, dan memprovokasi petugas yang tengah berjaga. Akibatnya kerusuhan dan bentrokan pecah hingga aparat kepolisian membubarkan massa dengan gas air mata.
 
"Waktu unjuk rasa, mahasiswanya sudah bubar tapi masih ramai. Tapi kan mereka tidak ada orasi lagi, hari kedua pun sama, hari ketiga pun sama," katanya.
 
 
Pada hari ketiga atau Kamis 8 Oktober 2020, aksi massa di Bandung kembali rusuh. Peristiwa itu terjadi pada pukul 16.30 WIB hingga 17.00 WIB di depan Gedung Sate, Kota Bandung.
 
Sedangkan, ada sebagian massa dari mahasiswa yang masih bertahan di Gedung DPRD Jawa Barat. Hingga pukul 18.00 WIB, polisi akhirnya membubarkan massa tersebut.***

Editor: Hasbi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x