Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja yang Disahkan DPR Ricuh, Polisi Amankan Puluhan Orang

- 8 Oktober 2020, 19:37 WIB
 Kapolres Cianjur, Ajun Komisaris Besar Mochamad Rifai
Kapolres Cianjur, Ajun Komisaris Besar Mochamad Rifai /Literasi News/Angga

Literasi News - Aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang disahkan DPR di warnai kericuhan. Dalam aksi yang berlangsung di depan Kantor DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis 8 Oktober 2020 tersebut polisi mengamankan puluhan orang.
 
Kericuhan bermula saat konvoi ribuan buruh yang dikawal mobil patroli polisi, tiba di depan gerbang kantor DPRD Cianjur untuk menggelar orasi. Namun sekelompok massa yang sudah ada di lokasi diduga menghadang laju mobil patwal.
 
Kejadian itu memicu reaksi dari anggota polisi yang tengah berjaga di halaman kantor dewan. Akibatnya, polisi dan pengunjuk rasa terlibat kericuhan. Massa yang melempari petugas dengan botol air mineral hingga batu.
 
 
Leparan pengunjuk rasa itu akhirnya dibalas dengan tembakan gas air mata dan semprotan water cannon. Kericuhan berlangsung sekitar 15 menit. Situasi mereda saat kapolres dan dandim datang serta berdialog dengan perwakilan dari pengunjuk rasa.
 
Sementara itu massa yang sebelumnya terlibat kericuhan dengan polisi, menjauh. Mereka berupaya menghindari dari efek asap gas air mata.
 
Kapolres Cianjur, Ajun Komisaris Besar Mochamad Rifai, mengatakan kericuhan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa itu diduga karena adanya kelompok massa yang tak terafiliasi dengan kelompok buruh. Mereka yang menginginkan aksi ricuh.
 

Baca Juga: BMKG : Ada La Nina, Ancaman Bencana Alam Tahun Ini Meningkat

 
"Sedikitnya 60 orang yang diduga sebagai pelaku kerusuhan diamankan polisi. Selain itu, sejumlah personil TNI-Polri dan wartawan mengalami luka serta satu unit mobil polisi rusak akibat lemparan batu," kata Rifai, kepada wartawan, Kamis.
 
Rifai mengungkapkan, polisi masih mendalami kejadian itu dengan memintai keterangan orang-orang yang berhasil diamankan petugas. "Jika melihat dari aksi vandalisme yang banyak terpampang di sejumlah fasilitas umum, mereka yang diamankan dari kelompok Anarko. Tapi semuanya masih kami dalami," jelasnya.
 
Rifai menambahkan, polisi akan menindak tegas para pelaku kericuhan yang juga mengakibatkan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah