Waspadai Dampak Anomali Iklim La Nina di Indonesia, Berpotensi Memicu Bencana hidro-meteorologis

- 3 Oktober 2020, 13:29 WIB
Ilustrasi BMKG
Ilustrasi BMKG /
 
Literasi News - Anomali iklim La-Nina sedang berkembang. Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian, terakhir nilai anomali telah melewati angka -0.5°C, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.
 
Hal itu berdasarkan pemantauan BMKG hingga akhir September 2020 terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator, di laman resmi BMKG, Sabtu 3 Oktober 2020. Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah fasifik masing-masing adalah -0.6°C pada bulan Agustus, dan -0.9°C pada bulan September 2020.
 
Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Herizal, M.Si. mengatakan peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan, disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina,  berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.
 
 
Ia juga mengharapkan para pemangku kepentingan lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir. Misalnya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.
 
Selain itu, masyarakat dihimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
 
Dikatakannya, BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.
 
 
Catatan historis menunjukkan La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% di atas normalnya. Namun dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia.
 
Pada Bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera. Selanjutnya Bulan Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.
 
Pada Bulan Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki Musim Hujan, di antaranya: Pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa tengah, sebagian kecil Jawa Timur.
 
 
Selain itu di sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.***

Editor: Hasbi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x