Literasi News - Kepolisian Resor Cianjur sudah mengantongi identitas terduga pelaku aksi koboy jalanan yang menodong dan memukul seorang pengendara mobil menggunakan airsoft gun di Jalan Siti Jenab, Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi sudah mendapatkan alur kepemilikan mobil dari terduga pelaku. "Sudah dalam penanganan tapi lebih jelasnya ke Reskrim, yang jelas itu mobil yang sudah dijual ke pensiunan guru yang beralamat di BLK Residence.
Yang membawa kendaraan tersebut pada saat kejadian itu anaknya," ujar Kabag Ops Polres Cianjur, Kompol M Alan Haikel, kepada wartawan, Kamis 4 Maret 2021.
Menurutnya, pihak kepolisian pun sudah mengantongi identitas terduga dan saat ini akan melakukan pemanggilan. Sebab penggunaan airsoft gun tidak dibenarkan, terlebih bukan pada peruntukannya. "Itu kan hanya untuk kegiatan olahraga seperti latihan menembak dan organisasi penembak," paparnya.
Mengenai identitas lengkap terduga, dirinya tidak bisa mengungkapkan. Pasalnya tengah dalam proses penyelidikan Reskrim Polres Cianjur.
Sebelumnya, aksi koboy jalanan itu terjadi di ruas Jalan Siti Jenab, Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat, Selasa 3 Marer 2021 pukul 20.30 WIB.
Baca Juga: Cara Mencegah Penyebaran Virus Corona B117 di Indonesia, Begini Menurut Kemenkes
Seorang karyawan salah satu gerai perusahaan telekomunikasi berinisial DR (23) diduga menjadi korban penodongan dan pemukulan oleh orang tak dikenal.
Berawal saat mobil yang dikendarai DR bersinggungan dengan mobil yang dikendarai terduga di ruas Jalan Siliwangi.
Keduanya sempat bersitegang, berujung pada aksi terduga menodong dan memukul DR menggunakan airsoft gun. Kejadian itu pun dilaporkan DR ke Polres Cianjur. Kemudian ditindaklanjuti petugas.
Baca Juga: Dari Target 15.000, Baru 6.000 Pelayan Publik di Cianjur Sudah Mendapat Vaksin Dosis Pertama
Sementara itu, Kriminolog Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Kuswandi mengatakan, kasus tersebut harus diusut tuntas. Pasalnya, sudah menjadi atensi publik dan dapat mengganggu ketertiban umum. "Karena masyarakat akan khawatir dan ketakutan terlebih saat beraktifitas di luar," tutur Kuswandi.
Pihak kepolisian pun diminta mengusut tuntas mengenai kejelasan dari airsoft gun yang digunakan. Sehingga tidak menjadi simpang siur di kalangan masyarakat.
"Jadi gini, jangan sampai yang diungkapkan orang tersebut mengaku airsoft gun tapi ternyata senjata api. Sehingga harus ditelusuri jenisnya apa, dari mana dan apakah memiliki izin atau tidak," jelasnya.***