Cianjur Berlakukan AKB Maksimal, Bersama 6 Kabupaten Kota Lain di Jabar

- 11 Januari 2021, 14:01 WIB
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan Cianjur bersama 6 Kabupaten Kota lain di Jabar berlakukan AKB maksimal.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan Cianjur bersama 6 Kabupaten Kota lain di Jabar berlakukan AKB maksimal. /Literasi News/Nabiel Purwanda

Literasi News - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat memberlakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB) maksimal sebagai upaya menekan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah itu.

Kabupaten Cianjur, satu di antara tujuh kabupaten/kota di Jawa Barat yang memberlakukan AKB sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 443/Kep.11-Hukham/2021 tentang Pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru.

"Ada tujuh kabupaten/kota di Jabar yang juga memberlakukan AKB, di antaranya Kota Cirebon, Kota Sukabumi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran," kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, kepada wartawan, Senin 11 Januari 2021.

Baca Juga: Dodit Ardian Pancapana Jadi Penjabat Sekda Pemkab Cianjur, Tiga Tugas Prioritas Menanti

Herman menegaskan, pemberlakuan AKB maksimal di Kabupaten Cianjur akan sama pelaksanaannya dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan di sejumlah wilayah.

Nantinya, kata Herman, Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah tidak lagi 50 persen tetapi 70 persen. Termasuk mengatur jam operasional toko, cafe, restoran, mall dan sejumlah pusat keramaian. Sementara untuk check point diperbatasan akan dilakukan situasional.

"AKB maksimal ini sebagai bentuk upaya pemerintah melindungi masyarakat dari ancaman Covid-19 yang kasusnya tiap hari terus mengalami lonjakan," jelasnya.

Baca Juga: Cara Membuat e-KTP, KK, Akta Kelahiran, hingga Surat Pindah, Gunakan Layanan Online Berikut Ini

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur, lanjut Herman, ibarat fenomena gunung es. "Sudah sangat mengkhawatirkan, munculnya 1.500 kasus kenyatannya banyak dan lebih dari jumlah itu," ucapnya.

Keterbatasan pemeriksaan swab PCR dan test rapid antigen di Kabupaten Cianjur, sambung Herman juga menjadi kendala dalam proses deteksi dini penyebaran dan penularan Covid-19 di wilayah itu.

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x