Banyak Adu Domba di Medsos, Puluhan Ulama Jawa Barat Diajari Literasi Digital

3 Desember 2020, 09:29 WIB
Sudah jadi tuntutan, ulama saat ini dituntut untuk merambah literasi digital. Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum membuka "Workshop Dakwah Digital untuk Ulama Jawa Barat Tahun 2020" di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu 2 Desember 2020. /Foto: Dok. Humas Jabar/

Literasi News - Puluhan ulama dari 50 ormas islam mengikuti "Workshop Dakwah Digital untuk Ulama Jawa Barat Tahun 2020" di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu 2 Desember 2020.

Para ustadz dan ajengan ini mendapat beragam materi, dari public speaking hingga literasi digital serta etika dalm menggunakan media sosial.

Tujuan workshop yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum tersebut, disebutkan sebagai upaya mewujudkan visi Jabar Juara Lahir dan Batin. 

Baca Juga: Manchester United Ditaklukkan Paris Saint-Germain, İstanbul Başakşehir vs RB Leipzig Hujan Gol

Kata Uu, terlebih di era digital saat ini, kemampuan memanfaatkan teknologi digital oleh semua kalangan termasuk ulama, sudah menjadi satu keharusan demi kepentingan syiar serta wawasan keagamaan.

“Sekarang digital bukan soal jual-beli online, tapi juga cara belajar dan menyampaikan agama lewat digital. Dan ini (Workshop dakwah digital) sebagi salah satu inovasi Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat Jabar,” kata Uu.

Menurutnya, dakwah digital merupakan upaya counter terhadap konten-konten yang sengaja dibuat oleh oknum tertentu dengan tujuan adu domba.

Baca Juga: Duh, Gara-gara Kontak sama Anies Baswedan dan Riza Patria, 437 Orang Wajib Dites Usap PCR

Bahkan banyak oknum-oknum seperti sengaja berkedok dakwah keagamaan. Workshop tersebut bertujuan agar para ustadz dan ajengan mampu memenuhi kebutuhan ilmu agama yang benar bagi masyarakat.

“Saya sering melihat di youtube, ada konten-konten yang seolah-olah isinya adalah agama, tapi mengadu domba, membuka kelemahan agama yang satu, lalu diserang oleh agama yang lain,” unkgap Uu.

Sedangkan, lanjut dia, masyarakat tetap merasa haus akan ilmu serta pengetahuan agama, di mana konten-konten media sosial menjadi salah satu obyek sasaran sebagai media dakwah oleh banyak anggota masyarakat.

Baca Juga: Awas Jangan Nekat Berwisata ke 6 Zona Merah Ini, Risikonya Ketularan Covid

"Maka hari ini dijawab oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui program dakwah digital,” tegasnya.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler