MUHASABAH PAGI: Salah Satu Tauladan Rasulullah SAW, Hidup Sederhana

Tayang: 27 Maret 2023, 06:19 WIB
Penulis: Hasbi
Editor: Tim Literasi News
H. Asep Dadan Wildan M.A. MUHASABAH PAGI: Salah Satu Tauladan Rasulullah SAW, Hidup Sederhana. Kesempurnaan seseorang dihadapan Allah SWT adalah imannya
H. Asep Dadan Wildan M.A. MUHASABAH PAGI: Salah Satu Tauladan Rasulullah SAW, Hidup Sederhana. Kesempurnaan seseorang dihadapan Allah SWT adalah imannya /Literasi News/Dok H. Asep Dadan Wildan, M.A

Literasi News - Sahabat Firdaus fillaah. Suatu ketika Umar Bin Khatab R.A. masuk ke dalam rumah Rasulullah SAW, Beliau sedang tidur di atas sebuah tikar (terbuat dari pelepah kurma) dan tidak ada apapun di antaranya, hanya ada beberapa perabot saja.

Ketika itu Rasulullah SAW tidur tidak menggunakan bantal, cukup meletakan telapak tangan di bawah pipinya, sehingga terlihat bekas tikar di pipinya, saat itu Umar pun menangis.

Melihat tangisan Umar R.A. Rasulullaah SAW pun berkata: "Apa yang membuatmu menangis wahai Umar?" Umar pun menjawab: “Ya Rasulullah sungguh Raja yang berkuasa di Persia dan Kaisar di Romawi (dua negara yang berkuasa pada waktu itu), mereka saat ini tidur di atas dipan-dipan yang empuk, sementara Engkau adalah Utusan Allah.

Baca Juga: MUHASABAH PAGI: Bulan Ramadhan, Pintu Ampunan Terbuka, Meluruskan Kembali Fitrah Manusia sebagai Hamba Allah

Mendengar perkataan Umar RA., Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Umar, apakah engkau masih ragu dengan apa yang selama ini telah Aku sampaikan, apakah kau masih ragu wahai Umar?, mereka saat ini memiliki dunia, dan kita memiliki akhirat:". (Dikutif dari hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW sebagai tauladan memberikan pelajaran penting dalam hadits di atas, bahwa harta dunia bukanlah sumber kemuliaan diri seseorang, melainkan imanlah yang menjadi kemuliaan dan kesempurnaan seseorang di hadapan Allah SWT.

Berkaitan dengan taulan Nabi ini, Bulan Ramadhan sebagai madrasah akan mendidik seorang mu'min untuk hidup sederhana dan menahan hawa nafsu dalam arti yang luas, berupa potensi negatif yang dapat menjerumuskan kemuliaan seseorang ke dalam kehinaan, salah satunya adalah nafsu rakus terhadap dunia.

Baca Juga: Muhasabah Pagi: Tidak Ada Kata Terlambat untuk Bertaubat, Ampunan dan Rahmat Allah SWT Sangat Luas

مَن كَانَ يُرِيدُ حَرۡثَ ٱلۡأٓخِرَةِ نَزِدۡ لَهُۥ فِي حَرۡثِهِۦ ۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرۡثَ ٱلدُّنۡيَا نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَا وَمَا لَهُۥ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub