Literasi News - Tidaklah sama antara emas dengan tembaga, juga tidaklah sama antara batu dengan mutiara, dan tidaklah sama antara benang dengan sutera. Demikian pula tidaklah sama antara orang mukmin dengan orang kafir.
Inilah yang ditegaskan Allah dalam Al Qur'an tentang Orang Kafir dan Mu'min:
مَثَلُ ٱلۡفَرِيقَيۡنِ كَٱلۡأَعۡمَىٰ وَٱلۡأَصَمِّ وَٱلۡبَصِيرِ وَٱلسَّمِيعِ ۚ هَلۡ يَسۡتَوِيَانِ مَثَلًا ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
"Perumpamaan kedua golongan (orang kafir dan mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Samakah kedua golongan itu? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran?"
(QS. Hud [11]: 24)
MuBaca Juga: Muhasabah Pagi: Tidak Ada Kata Terlambat untuk Bertaubat, Ampunan dan Rahmat Allah SWT Sangat Luas
Tentulah tidak sama antara seorang mukmin yang selalu menghadirkan Allah SWT dalam kehidupannya dan selalu dipandu oleh cahaya Nya, hidupnya selalu mengalir mengikuti kehendak Nya menuju kebaikan. Sebab bagi orang mu'min, Allah selalu menginginkan kebaikan untuk hamba-Nya.
Sementara orang kafir yang hidupnya tidak memiliki pegangan kokoh, seperti orang buta dan tuli. Mereka tidak dapat melihat dan mendengar petunjuk Allah SWT. Mereka terombang-ambing oleh gelombang gemerlapnya dunia dan keindahan materi.
Hidup penuh dengan fatamorgana, kelihatan bahagia dari luar namun hampa yang mereka rasakan. Mereka larut didalamnya, sehingga yang nampak bukan lagi manusia melainkan hewan yang diperbudak oleh materi dan kebendaan.
Dan akhirnya mereka tersadarkan saat kematian datang kepadanya. Baru mereka menyadari, ternyata materi duniawi yang mereka kumpulkan hanya sebatas sampah dan tidak memiliki nilai apa-apa dihadapan Allah SWT, bahkan menjadi beban hisab di hadapan-Nya.