Network
Literasi News - Penemuan struktur batu bata merah di Desa Sambimaya baru awal dari sebuah sejarah besar. Struktur yang diduga bagian dari candi itu, ditemukan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten.
Ada 21 susunan lapisan bata merah dan sudut bangunan yang ditemukan oleh tim tersebut. Selain itu, tim juga menemukan pecahan stupa berbahan bata merah, pecahan keramik Eropa, fragmen tepian gerabah, dan arang.
Arkeolog senior sekaligus ahli candi Indonesia, Prof Dr Agus Aris Munandar meyakini, struktur batu merah dan artefak-artefak lainnya, adalah bagian kecil dari kawasan bersejarah yang dinamakan Situs Dingkel.
Baca Juga: Asep Hilang Terbawa Arus Sungai Cibuni, Tim SAR Gabungan Masih Lakukan Pencarian
"Saya meyakini, ada reruntuhan stupa besar di kawasan Situs Dingkel. Dan ini perlu dilakukan penelitian serta ekskavasi secara berkala agar segera terungkap," katanya, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 13 Desember 2020
Dari artefak-artefak yang ada, Agus Aris Munandar memperkirakan, Situs Dingkel dahulunya adalah kawasan permukiman. "Kemungkinan ini dulu kompleks permukiman umat Budha," ujarnya.
Melihat dari hasil temuan-temuan tersebut, Agus juga melihat ada kesamaan dengan beberapa situs lainnya yang ada di Indonesia. "Khususnya, situs Batujaya di Karawang dan situs Muaro Jambi di Jambi," ucapnya.
Baca Juga: Update Sirekap KPU, Hitung Suara di Indramayu 100 Persen, Berikut Update 8 Pilkada di Jawa Barat
Sementara itu, Ketua TACB Kabupaten Indramayu, Dedy S Musashi mengatakan, dengan adanya temuan struktur yang diduga candi, berarti peradaban di Indramayu sudah lengkap.
