Literasi News - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi KESDM menaikkan status Gunung Ili Lewotolok Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Level II (Waspada) menjadi level III (Siaga).
Kenaikan status ini berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh yang dilakukan PVMBG Badan Geologi, terhitiung sejak pukul 13:00 WITA, Minggu 29 November 2020.
Melalui laman magma.esdm.go.id, PVMBG menjelaskan potensi bahaya dari letusan gunung Ili Lewotolok saat ini yang dapat berupa lontaran batu atau lava pijar ke segala arah, dan yang telah terjadi saat ini, yaitu hujan abu lebat yang penyebarannya bergantung arah dan kecepatan angin.
Baca Juga: Ini Mekanisme Masa Kerja dan Penghentian Kontrak Kerja PPPK, Simak Penjelasan BKN
Potensai bahaya lainnya, yakni awan panas utamanya ke arah bukaan kawah (tenggara), longsoran material lapuk yang berada di kawah puncak ke arah tenggara, dan aliran lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di gunung Ili Lewotolok terutama pada musim hujan.
Sedangkan dari hasil pemantauan Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok, mengindikasikan bahwa aktivitas gunung Ili Lewotolok masih tinggi dan berpotensi untuk mengalami erupsi susulan.
PVMBG Badan Geologi pun telah merekomendasikan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) dengan hasil menunjukkan kode warna orange untuk gunung setinggi 5.423Meter di atas permukaan laut tersebut.
Baca Juga: Viral! Pria Berkostum Pahlawan Menaiki Sepeda Dengan Botol Air Mineral Dikepalanya
VONA warna orange berarti letusan gunung ini Ili Lewotolok berpotensi membahayakan penerbangan, sehingga setiap pesawat harus menghindari kawasan gunung Ili Lewotolok.