Cegah Terorisme, Penggerak Milenial Indonesia Ajak Kampanyekan Konten Positif di Media Sosial

7 April 2021, 13:11 WIB
Ilustrasi media sosial. /Pixabay

Literasi News - Munculnya aksi teror yang dilakukan oleh terduga teroris dari kategori golongan usia muda atau generasi milenial akhir-akhir memang cukup membuat berbagai kalangan khawatir.

Dibutuhkan perhatian khusus agar generasi milenial tidak mudah terpapar bahaya radikalisme, ektremisme, dan terorisme sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.

Atas kondisi itu Koordinator Penggerak Milenial Indonesia (PMI) M Adhia Muzaki mengajak generasi milenial untuk mengkampanyekan narasi positif akan bahaya radikalisme, ekstremisme, dan terorisme di media sosial.

Baca Juga: MUI Pusat Divaksin AstraZeneca, Wapres KH. Ma'ruf Amin Himbau Agar Tak Mempersoalkan Halal Haram

Baca Juga: Jelang Sekolah Tatap Muka, Pastikan Dulu Anak Dapat Pemahaman Tepat Terkait Protokol Kesehatan

Ahdia mengakui bahwa saat ini konten yang bermuatan narasi radikalisme dan terorisme di media sosila masih cukup tinggi.

Oleh sebab itu ia mengajak generasi milenial untuk memasifkan narasi positif tentang bahaya radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

"Di medsos, narasi kita masih kalah dengan kelompok radikalisme dan terorisme. Kita perlu masifkan lagi narasi-narasi positif soal bahaya radikalisme, ekstremisme, dan terorisme," kata M Adhia Muzaki di Jakarta, Rabu, 7 April 2021 dikutip dari Antara.

Baca Juga: Siap-siap, Mulai 9 April 2021 Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dimulai. Berikut Ini Penjelasannya

Baca Juga: Liga Champion : Tuan Rumah Sukses Redam Tim Tamu. Madrid Tundukkan Liverpool, City Kalahkan Dortmund

Ia menyebut peperangan melawan terorisme bagi generasi milenial dapat dilakukan di medi sosial, tentunya supaya mengcounter narasi mereka.

"Perang kita lawan terorisme ya di medsos. Bagaimana kita mengonter isu, bagaimana cara kita menyampaikan narasi perdamaian, ya di medsos. Jangan sampai kita kalah dengan pelaku teror," paparnya.

Menurutnya peran media sosial sangatlah penting untuk diintervensi, karena banyak generasi milenial yang terpapar radikalisme mendapatkan alasannya dari media sosial.

Baca Juga: Pemerintah Izinkan Tarawih dan Salat Idul Fitri Berjemaah. Berikut Ini yang Harus Dipatuhi

"Media sosial memiliki peranan penting dalam membentuk dan mendoktrin seseorang," kata Adhia.

Melaui ajakan kepada generasi milenial untuk menarasikan konten-konten positif soal toleransi, keberagaman, dan persatuan diharapkan dapat menjaga supaya tidak terpapar radikalisme dan terorisme.

"Kami selalu sampaikan di mana pun dan kapan pun. Yuk, jaga jari, jaga NKRI. Yuk, jaga jari agar terhindar dari jeruji besi," ujarnya pula.***

 

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler