Dari Jakarta ke Bali Pakai Mobil Listrik?Tak Perlu Ragu, 8 Charging Station Sudah Siap Pakai

4 Januari 2021, 21:27 WIB
Mobil listrik Hyundai Ionic memulai perjalanan dari Kantor PT PLN Pusat Jakarta, menuju Denpasar Bali /Instagram/kementerianbumn/

Literasi News - Era kendaraan listrik sudah di depan mata. Sejumlah investor luar negeri menanamkan uangnya untuk membangun pabrik pembuatan baterai kendaraan listrik.

Pemprov Jabar menginsiasinya dengan membeli tiga mobil dinas bertenaga listrik merek Hyundai Ioniq. Tiga mobil itu telah diserahkan langsung Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia, Sung Jong Ha kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Selasa, 29 Desember 2020 lalu.

Namun demikian, masyarakat masih banyak yang meragukan soal ketersediaan tempat mengisi listrik atau mengecharge kendaraannya. Atau disebut Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Baca Juga: Innalillahi, Keluarga Besar NU Berduka, Tiba-tiba Kehilangan Sosok Ulama Ahli Quran Ini

Untuk memberi gambaran hal tersebut, PT PLN beberapa waktu lalu melakukan pengecekan sekaligus menjajal SPKLU yang ada di sepanjang jalur Jakarta-Bali.

Perjalanan dilakukan selama 2 hari yaitu 25-26 Desember 2020. Jarak yang ditempuh Jakarta-Denpasar ialah 1.248 km.

Titik keberangkatan dimulai dari PT PLN Kantor Pusat Jakarta. Di sana pula, mobil listrik di-charge pertama kali di SPKLU PT PLN. Mobil yang digunakan ialah Hyundai Ioniq, sama seperti yang dipakai Pemprov Jabar.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Cair Rp1,2 Juta Cair di Bulan Januari Cek Rekening BSU BPJSnya

Salah satu yang mengendarai mobil itu ialah Komisaris PT PLN Dudy Purwagandhi. "Saya mencoba ini sebenarnya untuk melihat bagaimana PLN menyiapkan infrastruktur untuk mendukung masyarakat yang menggunakan mobil listrik atau kendaraan listrik lainnya," katanya.

Perjalanan menggunakan jalur tol. Dari Jakarta hingga Denpasar, mobil di-charge di beberapa titik lainnya. Berikut SPKLU yang dipakai secara berurutan dari Jakarta.

Baca Juga: Begini Perintah Presiden kepada Para Menteri dan Gubernur saat Peluncuran Bansos Tunai 2021

1. SPKLU PT PLN Pusat, Jakarta
2. SPKLU PT PLN di rest area KM 207 Tol Palikanci, Cirebon
3. SPKLU PT PLN UP3 Semarang
4. SPKLU PT PLN di rest area KM 519A tol Solo-Ngawi, Jawa Tengah.
5. SPKLU PT PLN ULP Embong Wungu, Kota Surabaya
6. SPKLU PT PLN UP3 Situbondo
7. SPKLU PLN Negara, Jembrana (Bali)
8. SPKLU PT PLN UP3 Bali Selatan, Denpasar.

Dari perjalanan itu, Dudy menyimpulkan bahwa PT PLN sudah siap menghadapi era baru kendaraan listrik. Rombongan singgah di seluruh SPKLU PLN (8 titik) untuk memastikan bahwa SPKLU yang terpasang berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Heboh Syekh Ali Jaber Kritis dalam Perawatan Covid-19, Begini Kondisi Sebenarnya Kata Sang Asisten

"Jadi, tidak perlu khawatir apabila masyarakat berkeinginan memakai kendaraan listrik. SPKLU yang kami datangi siap dipakai," ujarnya.

Dia menuturkan, SPKLU akan ditambah seiring meningkatnya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. "Sejauh ini, apa yang disiapkan PLN sudah cukup baik. Di tahun-tahun mendatang ditingkatkan seiring perkembangan kendaraan listrik di tanah air," ujarnya.

Yang terpenting, penggunaan kendaraan listrik bebas polusi dan hemat. Hal itu terlihat dari evaluasi perjalanan Jakarta-Denpasar menggunakan Hyundai Ionic.

Baca Juga: Satreskrim Polres Cianjur Masih Selidiki Motif Kejahatan Menimpa Pasangan Kekasih di Kamar Kontrakan

Berikut kesimpulannya :

Hari pertama (25 Desember)

- Perjalanan Jakarta-Surabaya dengan jarak tempuh 787

- Biaya memakai mobil listrik Rp118.000. Dengan mobil konvensional, Rp700.000 (untuk BBM).

Hari kedua (26 Desember)
- Perjalanan Surabaya-Denpasar, jarak 461 km
- Biaya charging listrik Rp69.000. Mobil biasa Rp400.000 (BBM).

Total biaya untuk mobil listrik Jakarta-Denpasar pakai SPKLU PLN yang tersedia di sepanjang perjalanan Rp 208.000. Sementara memakai mobil konvensional Rp1,1 juta lebih.

Ya, biaya untuk energi mobil listrik hanya seperlima ketimbang memakai BBM. Tertarik beralih ke mobil listrik? ***

Editor: Dipo Sasono

Sumber: Kementerian BUMN

Tags

Terkini

Terpopuler