Untuk PJJ Tahun 2021, Teknologi IBB TV Dipakai di Kota Bandung

- 24 Januari 2021, 12:10 WIB
Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial berbincang dengan salah satu siswi SMP, saat hadir dalam uji coba IBB-TV penayangan program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada kanal tv interaktif Bandung132 di Kelurahan Cibangkong Kec. Batununggal Kota Bandung, akhir Oktober 2020 lalu.
Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial berbincang dengan salah satu siswi SMP, saat hadir dalam uji coba IBB-TV penayangan program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada kanal tv interaktif Bandung132 di Kelurahan Cibangkong Kec. Batununggal Kota Bandung, akhir Oktober 2020 lalu. /Pemkot Bandung/

Literasi News - Sejak Senin 11 Januari 2021, pembelajaran semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021 telah dimulai. Dengan belum berakhirnya pandemi Covid-19, pemerintah pun tetap menyarankan pola pembelajaran secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Berbagai cara diambil sekolah untuk menerapkan PJJ. Ada yang memakai zoom, google classroom, atau kombinasi keduanya. Sebuah terobosan di bidang penyiaran yang menggabungkan teknologi broadcast dan internet (broadband) yaitu Integrated Broadcast Broadband-Television (IBB-TV) kini bisa jadi opsi baru.

Dengan teknologi ini, televisi bisa dijadikan interface untuk berkomunikasi dua arah antara audiens di manapun berada dan host televisi saat live. Inovasi ini menggabungkan teknologi 4 jenis media, sehingga IBB-TV dapat beroperasi multiplatform berbasis satelit.

Baca Juga: Termasuk Buatan Inggris dan AS, Indonesia Siap Menerima 144,7Juta Dosis Vaksin sampai Juni Mendatang

Penggabungan 4 jenis media itu ialah tv konvensional, tv satelit (satu arah), tv interaktif (dua arah, satu platfom), dan konvergensi dengan media sosial (Zoom, Skype, Google Meet, dan lainnya).

Dengan penggabungan itu, proses penyiaran live streaming oleh IBB-TV mampu dilakukan dimanapun tanpa terkendala wilayah. Teknologi ini juga lebih leluasa dan praktis.

Melalui IBB-TV, siaran mampu menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia. Tak perlu peralatan canggih, cukup memakai ponsel pintar, tablet atau laptop. Tak perlu juga memakai kamera khusus, cukup memanfaatkan yang ada di ponsel atau laptop.

Baca Juga: Kaguguran, Nathalie Holscher Takut Sule Kecewa

Siswa siswi SD dan SMP tampak mengikuti proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di kanal tv interaktif Bandung132  hasil inovasi teknologi IBB-TV saat uji coba di Kelurahan Cibangkong Kec.Batununggal Kota Bandung, akhir Oktober 2020 lalu.
Siswa siswi SD dan SMP tampak mengikuti proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di kanal tv interaktif Bandung132 hasil inovasi teknologi IBB-TV saat uji coba di Kelurahan Cibangkong Kec.Batununggal Kota Bandung, akhir Oktober 2020 lalu.

Melalui IBB-TV, pihaknya berhasil memanfaatkan penyiaran tv satelit dengan menggabungkan teknologi broadband (internet) sehingga terbentuk siaran Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karena memakai satelit, maka sangat hemat kuota internet dan siarannya bisa menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia.

Teknologi ini ternyata sudah diterapkan di Kota Bandung oleh Disdik Kota Bandung. Uji coba PJJ memakai IBB-TV dilakukan pada 25 September 2020 silam, bertepatan dengan HUT ke-210 Kota Bandung. Siaran IBB-TV memanfaatkan kanal tv milik Pemkot Bandung yaitu Bandung132.

Karena kanal TV Bandung132 termasuk tv satelit, maka untuk dapat mengakses siaran, mesti menggunakan decoder dan mini parabola khusus. Dalam kanal TV Bandung132, saat mengikuti pelajaran di tivi, siswa dapat berkomunikasi  2 arah langsung dengan guru pengajar melalui  QR (quick respon)-Code yang ada di pojok layar televisi.

Baca Juga: Yang Keukeuh dengan Vaksin Merah Putih Harap Sabar, Vaksinnya Baru Diproduksi Tahun 2022

“Siswa cukup menempelkan smartphone miliknya pada QR-Code, maka akan diperoleh links untuk interaktif  kepada host  saat siaran tv berlangsung maupun siaran ulang. Bagi siswa lain yang hanya menonton, tidak harus ikut interaktif sehingga kouta internet terjaga. Paling tidak, melalui terobosan IBB-TV, kita bisa hemat penggunaan kouta internet,” kata Chief Executive Officer (CEO) PT Daulat Digital Global, Jerri Ludiansyah, penggagas IBB-TV yang digandeng Disdik Kota Bandung.

Memang, karena tv satelit, maka dibutuhkan dekoder dan mini parabola khusus. Namun, kata Jerri, harganya relatif murah dan tak perlu biaya bulanan.

Saat ini, program PJJ di kanal tv digital Bandung132, sudah terpasang  di 1.200  titik rumah siswa tidak mampu, kantor kelurahan, dan kantor kecamatan. Di tiap titik itu, terpasang dekoder dan mini parabola yang disediakan vendor.

Baca Juga: Raperda Pesantren di Jabar Akan Segera di Perdakan, Pesantren Akan Dapat Berbagai Fasilitas

Siswa SD di Kota Bandung sedang mengikuti mata pelajaran melalui penanyangan PJJ di kanal tv Bandung132 hasil inovasi penggabungan teknologi broadcast dan internet oleh IBB-TV di salah satu kantor RW saat uji coba akhir Oktober 2020 lalu.
Siswa SD di Kota Bandung sedang mengikuti mata pelajaran melalui penanyangan PJJ di kanal tv Bandung132 hasil inovasi penggabungan teknologi broadcast dan internet oleh IBB-TV di salah satu kantor RW saat uji coba akhir Oktober 2020 lalu.

Keunikan IBB-TV ini, kanal tv yang didesain bisa di-kluster (locked) khusus sesuai kebutuhan. Juga bisa open relay terhadap aplikasi medsos umum yang sudah ada seperti Zoom, Skype, Google Meet atau lainnya. Bisa juga menggunakan fixed camera tv untuk penyiaran ke publik.

“IBB-TV juga bisa digunakan untuk  kebutuhan kanal tv komunitas, korporat atau kebutuhan pemerintah daerah dan pusat dalam kordinasi kewilayahan dari tingkat pusat hingga pedesaan, tanpa terkendala wilayah hingga pulau terluar,” ucapnya.

Baca Juga: Ada 560 Lowongan Sebagai Pengajar Praktik di Kemdikbud, Simak Tanggal Pendaftaran dan Seleksinya

IBB-TV didesain dengan pendekatan Human Center Design (HCD), yakni teknologi yang berpusat kepada manusia. Jadi, disesuaikan dengan  kebutuhan, kebiasaan, dan kapabilitas sebagai penggunanya. Diharapkan, IBB-TV (https://ibbtv.id/) menjadi salah satu pilihan solusi di saat masyarakat harus menjaga jarak, namun tidak mengurangi aktivitas komunikasi.

Di sisi lain, kata Jerri, IBB-TV membuka peluang kembali bangkitnya penyiaran pertelevisian untuk lebih berfungsi sebagai interface komunikasi 2 arah antara host dan audiens di rumah. “Harus diakui bersama, saat ini tv mulai ditinggalkan. Dengan IBB-TV, tv kini bisa compatible dengan platform media sosial,” katanya. ***

Editor: Dipo Sasono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah