Pelantikan 1.098 Muda Praja IPDN Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19

4 November 2020, 16:07 WIB
Pelantikan Muda Praja IPDN /Literasi News/Deden TH

Literasi News - Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, M.M melantik 1.098 orang muda praja IPDN angkatan XXXI tahun 2020, terdiri atas 734 orang putra dan 364 orang putri. Adapun 2 (dua) orang muda praja tidak hadir dalam acara pelantikan karena masih melakukan isolasi covid-19 di BPSDM Regional Sukajadi Bandung.

Pelantikan muda praja IPDN angkatan XXXI tahun 2020 dilaksanakan di Lapangan Parade Kampus IPDN Jatinangor dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bagi orang tua muda praja maupun masyarakat luas yang ingin mengikuti acara ini, dapat menyaksikannya secara virtual melalui akun resmi youtube humas ipdn https://youtu.be/TAKL2FkWrmU.

Sebelumnya 1.098 orang muda praja ini telah melakukan kegiatan Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Praja (Diksarmendispra) yang dilaksanakan di Kampus IPDN Jatinangor pada tanggal 15 hingga 27 Oktober 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Jasad Bocah yang Tenggelam di Sungai Citarum

Muda praja yang telah resmi dilantik oleh Rektor IPDN ini merupakan putra putri bangsa yang telah berhasil lolos melalui rangkaian tes Seleksi Penerimaan Calon Praja IPDN yang sangat ketat.

Dikatakan Rektor, tahun 2020 jumlah pendaftar IPDN menembus rekor tertinggi yaitu sebanyak 59.392 orang. Para pendaftar melalui enam tahapan seleksi yakni seleksi administrasi pendaftaran, tahap pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp50.000, Seleksi Kompetensi Dasar, seleksi kesehatan tahap I, seleksi psikologi, integritas dan kejujuran serta seleksi penentuan akhir.

Menurutnya jumlah peserta yang lulus tes hingga pantukhir sejumlah 1.099 orang, satu orang calon praja asal pendaftaran provinsi NTT mengundurkan diri, sehingga jumlah total calon praja IPDN yakni sejumlah 1.098 orang.

Baca Juga: Sesar Garsela, Pemicu Gempa Kabupaten Bandung yang Masih Menjadi Misteri

“Mencermati proses dan tahapan SPCP IPDN tahun 2020, walaupun dilaksanakan dalam suasana pandemi covid-19 tapi kami melaksanakannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat," katanya.

Proses seleksi tahun ini, lanjutnya, dinilai lebih transparan, obyektif dan adil karena sistem seleksi tahun ini dirancang untuk lebih menjamin asas kepastian dan kejelasan dari hasil seleksi. Transparan karena peserta seleksi dan publik dapat melihat secara langsung perolehan nilai tes peserta pada saat seleksi.

Dinyatakan obyektif karena nilai hasil tes dari setiap peserta lah yang menentukan lulus tidaknya peserta dan dalam seleksi ini tidak ada praktik transaksi untuk mempengaruhi kelulusan.

Baca Juga: Hasil Tes Usap, 35 Santri Salah Satu Pondok Pesantren di Cianjur Dinyatakan Positif Covid-19

"Dinyatakan adil karena peserta yang lulus adalah peserta yang nilainya baik sesuai standar kelulusan dan peserta yang tidak lulus adalah peserta yang nilainya dibawah standar kelulusan tanpa melihat latar belakang dari peserta”, ujar Rektor IPDN.

Pada pelaksanaan SPCP tahun ini, IPDN bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negera dan Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia. BKN mendukung dan memfasilitasi terkait pelaksanaan tes SKD. Mabes Polri mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan Seleksi Kesehatan Tahap I, Seleksi Kesehatan Tahap II, Seleksi Psikologi, Integritas dan Kejujuran, Seleksi Kesamaptaan dan Pemeriksaan Penampilan.

"Seluruh pelaksanaan tes SPCP ini dilakukan dengan menggunakan sistem Seleksi BETAH (Bersih, Transparan, Akuntable dan Humanis) yang selama ini telah berlaku di lingkungan Mabes Polri," ujarnya.

Baca Juga: Tatitut Poppy Capella Jadi Berkah Buat Ayu Ting Ting

Terakhir, Rektor IPDN kembali mengingatkan muda praja untuk mengikuti dan menaati sistem, norma, kaidah kehidupan praja sesuai Peraturan Tata Kehidupan Praja serta tata krama maupun sistem nilai pengajaran, pelatihan dan pengasuhan yang berlaku di IPDN.***

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler