BMKG: Potensi Gempa Susulan Cukup Kuat masih Memungkinkan Terjadi Lagi, Termasuk Potensi Tsunami

- 17 Januari 2021, 13:09 WIB
Pusat gempa magnitudo 6,2, terletak di darat pada kedalaman 10 km, berjarak sekitar 35 km selatan Kota Mamuju (ibu kota Provinsi Sulawesi Barat) dan berjarak sekitar 62,2 km utara Kota Majene (ibu kota Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat). BMKG: potensi gempa susulan masih memungkinkan terjadi lagi.
Pusat gempa magnitudo 6,2, terletak di darat pada kedalaman 10 km, berjarak sekitar 35 km selatan Kota Mamuju (ibu kota Provinsi Sulawesi Barat) dan berjarak sekitar 62,2 km utara Kota Majene (ibu kota Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat). BMKG: potensi gempa susulan masih memungkinkan terjadi lagi. /Badan Geologi/

Literasi News - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi gempa susulan di wilayah Majene, Sulawesi Barat, memungkinkan terjadi kembali. Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk menghindari bangunan dan gedung-gedung tinggi.

“Berdasarkan data kegempaan yang kami rekam dan historis gempa, kami menganalisis masih ada energi yang belum keluar, sehingga memungkinkan adanya gempa susulan yang cukup kuat seperti dini hari lalu atau mungkin lebih," katanya.

Diketahui, gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang Majene, Sulawesi Barat, pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB. Kemudian gempa tektonik susulan dengan kekuatan yang lebih besar yakni M 6,2 terjadi Jumat 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB. Dampaknya lebih mengguncang dan merusak.

Baca Juga: Simak! Berikut ini Arti, Kriteria, dan Syarat PPPK 2021, hingga Mekanisme Pemberhentian

Dwikorita mengungkapkan karena masih adanya potensi gempa susulan yang cukup kuat, BMKG menurunkan tim ke lapangan. Mereka memasang alat untuk memonitor gempa-gempa susulan sehingga dapat memberikan estimasi kapan gempa-gempa susulan tersebut berakhir.

Selain itu untuk memetakan dampak kerusakan, sekaligus menenangkan masyarakat melalui sosialisasi/literasi terkait kejadian gempa bumi, perkembangannya dan langkah kewaspadaan yang harus dilakukan.

Ia juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan potensi tsunami apabila terjadi gempa susulan yang dapat memicu longsor di bawah laut. Sebab pelamparan sesar naik Mamuju yang menjadi sumber gempa berada di dasar laut sebelah barat Pantai Mamuju.

Baca Juga: Bangunan Pesantren Ambruk, Belasan Santri Mengalami Luka-luka

“Mengingat dalam beberapa hari/minggu ke depan masih berpotensi terjadi gempa-gempa susulan, kami imbau masyarakat di daerah terdampak agar menjauhi atau tidak tinggal di  bangunan yang rentan atau sudah retak/miring akibat gempa sebelumnya," ujarnya.

Demikian pula apabila kebetulan masyarakat yang berada di wilayah pantai merasakan guncangan gempa lagi, agar segera menjauhi pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi, dan tidak perlu menunggu peringatan dini.

Hal ini untuk mengantisipasi potensi tsunami seperti yang terjadi di Palu pada tahun 2018,  di mana kejadian tsunami sangat cepat hanya 2-3 menit setelah gempa terjadi.

Baca Juga: Ini Wasiat Syekh Ali Jaber, Baca Al Mulk Sebelum Tidur, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Ia juga mengingatkan masyarakat di sekitar pantai segera menyiapkan jalur evakuasi dan membuat tempat evakuasi sementara di tempat yang lebih aman. Demikian dikutip Literasinews dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI.

Dwikorita pun menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Mamuju. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Majene, Mamuju dengan skala intensitas V-VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk, dan bersifat merusak), Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, dan Mamasa III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Baca Juga: FGHBSN: Jangan Lupakan Kami. Tujuan Rekrutmen 1 Juta Guru PPPK itu untuk Menyelesaikan Masalah

Dari skala intensitas guncangan tersebut dapat diperkirakan kerusakan terbesar terjadi di wilayah Mamuju. Hingga pukul 23.00 WITA, BMKG mencatat terjadi 31 kali gempa bumi terdiri dari dua gempa signifikan dan 29 gempa susulan.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah