Literasi News – Catatan hingga saat ini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulabar), sebanyak 27 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang terjadi pada Jumat dinihari pukul 01.28 WIB.
Gempa ini mengakibatkan bangunan permukiman penduduk, gedung-gedung perkantoran, mall, termasuk kantor pemerintahan luluh lantak. Ribuan warga pun diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Kepala BPBD Sulbar Darno Majid mengatakan, ke-27 korban meninggal itu dari Kabupaten Mamuju dan Majene. Data tersebut tercatat sampai pukul 14.00 WITA.
Baca Juga: Cegah Covid Buat e-KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Cukup Via Online SilaSidakep Berikut Caranya
"Data yang kami terima dari BPBD Mamuju dan Majene yang kita rilis sekarang adalag 18 orang meninggal dunia di Mamuju dan 9 orang di Majene," kata Darno seperti disiarkan Antara, Jumat 15 Januari.
Darno meminta masyarakat untuk mencari tempat yang aman untuk mengungsi, tetapi jangan mengungsi ke daerah pegunungan karena rawan longsor.
“Cari tempat pengungsian yang betul-betul aman dan jangan pergi ke gunung yang rawan terjadi longsor. Kami juga sudah siapkan stadion untuk pengungsian sementara,” ujar Darno.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur Melonjak Drastis
Selain itu, sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih untuk menghindari apabila suatu waktu terjadi gempa susulan. Sedangkan kerugian berupa kerusakan antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulawesi Barat mengalami kerusakan berat.