Network
Literasi News - Wafatnya Syekh Ali Jaber pada Kamis, 14 Januari 2021 lalu, meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang, tak hanya umat Muslim. Akhlak mulia dan tutur katanya yang santun dalam setiap dakwahnya, membuat sejuk hati setiap orang yang mendengarnya.
Pengalaman religi pria kelahiran Madinah, Arab Saudi, 3 Februari tahun 1976 itu, mampu menggerakkan umat untuk mencontoh hal yang serupa. Salah satunya kisah Syekh Ali Jaber terkait Surat Al Mulk.
Dalam sebuah kajian Islam, Syekh Ali bercerita ketika dia hendak tidur di malam hari. Sebelum tidur, Syekh Ali mengambil wudhu lalu sholat sunat 3 rakaat.
Baca Juga: Buka Muswil, Gus AMI: PKB, Darah Daging, Ruh, Akhlak, dan Perilakunya adalah Spirit Reformasi
Setelah itu, Syekh Ali ke ranjang dan tidur. Dia pun bermimpi. Dalam mimpinya, Syekh Ali berada di alam kubur.
“Gelap dan ngeri. Terasa seram luar biasa. Saya tidak bayangkan di saat itu. Saya takut dan kesepian. Tiba-tiba muncul cahaya dalam kubur. Saya berteriak siapa kamu? Cahaya itu berkata, saya Surat Al Mulk,” tuturnya.
Ia mengaku malam itu tidak membaca Surat Al Mulk. Karena mimpi itu, dia terbantung lalu berwudhu lagi, kemudian membaca Surat Al Mulk.
Baca Juga: Tarif Baru Tol Palikanci, Semarang, dan Surgem, Mulai Minggu 17 Januari 2021, Ada yang Turun
“Mudah-mudahan dengan kita menutup hari kita dengan Al Mulk, Allah ampuni dosa kita dan harumkan kubur kita. Allah Maha Tahu niat kita. Niatkan agar diselamatkan disiksa kubur. Kita harus yakin usia di kubur lebih panjang dari usia kita di dunia,” ujarnya.
