Hal ini untuk mengantisipasi potensi tsunami seperti yang terjadi di Palu pada tahun 2018, di mana kejadian tsunami sangat cepat hanya 2-3 menit setelah gempa terjadi.
Baca Juga: Ini Wasiat Syekh Ali Jaber, Baca Al Mulk Sebelum Tidur, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Ia juga mengingatkan masyarakat di sekitar pantai segera menyiapkan jalur evakuasi dan membuat tempat evakuasi sementara di tempat yang lebih aman. Demikian dikutip Literasinews dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI.
Dwikorita pun menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Mamuju. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Majene, Mamuju dengan skala intensitas V-VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk, dan bersifat merusak), Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, dan Mamasa III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Baca Juga: FGHBSN: Jangan Lupakan Kami. Tujuan Rekrutmen 1 Juta Guru PPPK itu untuk Menyelesaikan Masalah
Dari skala intensitas guncangan tersebut dapat diperkirakan kerusakan terbesar terjadi di wilayah Mamuju. Hingga pukul 23.00 WITA, BMKG mencatat terjadi 31 kali gempa bumi terdiri dari dua gempa signifikan dan 29 gempa susulan.***