“Jadikan sarana transportasi itu hanya sebagai faktor pendukung aja. Utamanya adalah bangun inisiatif, bikin terobosan, jadikan diri ikita subyek, jangan jadi obyek untuk menciptakan perubahan di Sukabumi ini,” tegasnya.
Baca Juga: Sesar Garsela, Pemicu Gempa Kabupaten Bandung yang Masih Menjadi Misteri
Desa Wisata
Huda menegaskan, potensi wisata di Kabupaten Sukabumi jangan fokus hanya mengandalkan obyek wisatanya saja, semisal Geopark Ciletuh, Palabuanratu dan lainnya, tetapi daerah di sekitarnya, dalam hal ini desa, harus dibangun menjadi desa wisata.
“Saya membayangkan desa-desa wisata inilah yang harus lebih dulu tumbuh, sebelum Geopark Ciletuh itu menjasi destinasi wisata tingkat nasional di kemudian hari. Jangan menunggu Geopark Ciletuh menjadi destinasi nasional atu internsional, tapi ciptakanlah destinasi penyangga dengan apa yang disebut desa wisata. Itu menjadi penting,” papar Huda.
Huda menegaskan, membangun desa wisata sangat penting karena masyarakat berposisi sebagai subyek pembangunannya. Selain itu, desa wisata juga akan memberikan pilihan yang lebih variatif bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berwisata.
Baca Juga: Hasil Tes Usap, 35 Santri Salah Satu Pondok Pesantren di Cianjur Dinyatakan Positif Covid-19
“Saya lima tahun mendalami tentang desa, di Kementerian Desa, menggali added value apa yang menjadi penting bagi desa, ekonoimi apa yang harus digerakkan yang paling mungkin untuk percepatan untuk memajukan sentra pertumbuhan ekonomi baru di desa-desa. Jawabannya hanya satu, secepat-sepatnya membuat desa-desa wisata di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Sukabmui ini,” tegas Huda.
Ia pun mencontohkan beberapa desa wisata di tanah air ini yang akhirnya bisa menghasilkan pendapatan sampai angka puluhan miliar per tahun, seperti di Desa Ponggok, Klaten, dan desa Pujon, Malang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Waspadai Puncak LA Nina, GPS Sumedang Berikan Tips Hindari Petir