Literasi News - Hidup tidak selamanya indah seperti yang diharapkan. Pada suatu saat setiap orang pasti melalui masa-masa sulit dan terdesak dengan berbagai problem atau permasalahan kehidupan yang dilaluinya.
Pada masa-masa seperti ini seakan dunia terasa sempit dan langkah terasa berat, serta tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Dalam kondisi seperti ini, tentu siapapun memerlukan sandaran yang kuat agar bisa tegar menghadapi keadaannya, sekaligus ia dapat berpikir jernih untuk mencari solusi terhadap permasahalan yang sedang dihadapinya.
Baca Juga: Kumpulan Koleksi 15 Bingkai Twibbon Peringatan Hari Kesakitan Pancasila 1 Oktober 2021
Peranan Allah SWT pada kondisi seperti terasa sangat diperlukan oleh siapapun. Bahkan biasanya do'a yang dipanjatkan kepada-Nya, dalam kondisi seperti ini akan lebih sering, dibandingkan dalam kondisi normal, ketika tidak ada problem kehidupan.
Allah SWT dalam al-Qur'an menjelaskan bahwa membangun hubungan yang dekat dengan Allah SWT tidaklah semestinya dalam keadaan terdesak saja. Namun dalam keadaan apapun bagi seorang mu'min akan selalu menjalin relasi yang baik dengan Nya.
Bagi seorang mu'min kehadiran Allah SWT sangat diperlukan, baik dalam keadaan senang maupun susah, gembira maupun sedih atau dalam keadaan apapun.
Sebaliknya, orang yang melampaui batas adalah orang-orang yang hanya dekat kepada Allah SWT pada saat terdesak dengan masalah saja. Namun setelah masalah itu Allah SWT hilangkan, ia kembali lupa kepada Nya. Keadaan ini yang dijelaskan dalam firman-Nya:
وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسٰنَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنۢبِهِۦٓ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَآئِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُۥ مَرَّ كَأَنْ لَّمْ يَدْعُنَآ إِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهُۥ ۚ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan."
(QS. Yunus [10]: Ayat 12)
Baca Juga: Ketua Komisi X Dorong Dana Olah Raga 2% APBN dalam RUU SKN
Bagi seorang mu'min hubungan dekat dengan Allah SWT tidaklah terikat oleh keadaan atau kondisi apapun. Sebab ia akan selalu memerlukan kehadiran Allah SWT dalam keseluruhan hidupnya.
ﺗَﻌَﺮَّﻑْ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﺧَﺎﺀِ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻚ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸِّﺪَّﺓِ
“Kenalilah (ingatlah) Allah di waktu senang pasti Allah akan mengenalimu di waktu sempit.” (HR. Tirmidzi). Semoga bermanfaat.***
H. Asep Dadan Wildan, M.A
(Yayasan Kartijah Firdaus Pondok Pesantren & SMP BPPI Bojong Bandung)