Network
Literasi News - Tidak selamanya rumah kita disinari dengan indahnya sinar mentari pagi. Adakalanya rumah kita dipanasi dengan panasnya terik matahari atau dirundung dengan gelapnya malam, bahkan diterpa dengan hujan hingga badai.
Demikian pula dengan hidup ini, tidak selamanya hidup kita dihiasi dengan gelak tawa, sukaria dan keadaan lainnya yang menggembirakan dan membuat hati kita senang.
Namun ada kalanya dalam hidup ini ditimpa kesedihan karena kehilangan seseorang yang di cintai, gelisah karena memikirkan permasalahan yang dialami, galau dan gundah gulana karena sesuatu yang menyakitkan hati, dan hal-hal lainnya yang membuat hati kita ini sedih dan berduka.
Baca Juga: Link Twibbon HUT RI ke-76 Versi Kementerian Setneg, Kemenag, Kominfo, BUMN dan Kementerian lainnya
Dibalik itu semua, tatkala seorang muslim dirundung duka dengan kesedihan atau mendapatkan keadaan yang menyakitkan hati, pada hakikatnya dalam keadaan itu semua merupakan kasih sayang Allah SWT kepadanya. Sebab pada pada saat itu Allah SWT hendak menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya yang telah lalu.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits shohih yang menyatakan:
عن أبي سعيد وأبي هريرة -رضي الله عنهما- عن النبي ﷺ قال: ما يصيب المسلم من نَصَب، ولا وَصَب، ولا هم، ولا حزن، ولا أذى، ولا غم، حتى الشوكة يشاكها إلا كفر الله بها من خطاياه
Dari Abu Said RA dan Abu Hurarah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tidaklah sesuatu menimpa kepada seorang muslim dari kesusahan, rasa sakit, rasa gelisah, rasa sedih, sesuatu yang menyakitkan, dan rasa gundah, hingga duri yang mengenai dirinya kecuali Allah menjadikannya sebagai penghapus bagi kesalahan-kesalahannya.(HR. Bukhari dan Muslim).
Maka berbahagialah seorang muslim yang tengah dicoba oleh kesusahan, kesedihan, gundah gulana, dan sesuatu yang menyakitkan hati. Sebab mereka tengah dibersihkan oleh Allah SWT dari segala kesalahan-kesalahannya dan akan kembali menjadi manusia-manusia yang kembali fitrah. Semoga bermanfaat.***
(H. Asep Dadan Wildan, M.A)
