Menguak Mutiara Dalam Diri Manusia. Apa Saja? Simak Penjelasannya

22 Januari 2021, 15:25 WIB
Ilustrasi, menguak mutiara dalam diri manusia /Olah digital/Literasi News

Literasi News - Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna di muka bumi, karena diberikan akal yang berfungsi untuk memilih mana hak dan bathil.

Alloh SWT Berfirman:

لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِىۡۤ اَحۡسَنِ
تَقۡوِيۡمٍ

Yang artinya:
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Qs.Attin:4).

Baca Juga: Dibawa Kerja di BUMN oleh Risma, Pemulung Merasa Senang

Nabi Muhammad Saw bersabda:
Empat macam mutiara yang ada pada diri manusia yang harus dijaga dan dirawat, dari sifat- sifat yang tercela.

Adapun Empat Mutiara itu adalah:

1. Akal


جوهر روحاني خلقه الله تعالى متعلقا ببدن الإنسان يعرف به الحق والباطل

Akal ialah permata ruhani ciptaan Tuhan yang dititipkan kepada manusia sehingga manusia dapat mengetahui mana yang hak dan yang bathil.

Baca Juga: Asrama Haji Dijadikan Tempat Karantina Pasien Covid-19. Ini Penjelasan Kemenag

Akal ini harus dijaga agar tidak dirusak oleh sifat- sifat tercela. Sifat tercela itu adalah " marah" karena ketika marah, akal menjadi tidak berfungsi dengan baik.

Diriwayatkan bahwa Nabi Saw bersabda:

روي انه صلى الله عليه وسلم قال يا معاوية ايك والغضب فإن الغضب يفسد الصبر العسل (رواه البيهقي)

Yang artinya:
Hai Muawiyah takutlah kamu akan marah, karena sesungguhnya kemarahan itu dapat merusak iman, sebagaiman gandaria merusak madu ( menjadi pahit)

2. Agama


ما يدعوا اصحاب العقول الى قبول ما هو من الرسول

Agama ialah, aturan Allah yang menghimbau orang- orang yang berakal untuk menerima apa- apa yang dibawa oleh Rasul.

Baca Juga: Warga Talaud Sempat Panik. Gempa Magnitudo 7,0 Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Filipina

Dengan agama hidup akan terarah, maka sebagai muslim sepatutnya harus menjaga agama agar tidak dirusak oleh sifat- sifat tercela yang bisa merusak amal kebaikan kita.

Nabi Muhammad Saw bersabda:


إياكم والحسد فإن الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب (رواه ابو داود)

Yang artinya:
Takutlah kamu akan hasud, karena sesungguhnya hasud itu dapat memakan ( menghapus) pahala sebagaimana, api membakar kayu. (HR.Baihaqi)

Baca Juga: Banyak Digunjing Isu Politik, Tiba-tiba Risma Pekerjakan 15 Pemulung di Perusahaan BUMN

Jadi yang merusak pahala amal kebaikan kita adalah sifat tercela yaitu hasud
الحسد هو تمنى زوال النعمة الغير
Hasad ialah mengharapkan lenyapnya kenikmatan yang ada pada diri orang lain.

3. Malu
Mutiara ketiga pada diri manusia adalah malu. Ini harus dijaga supaya rasa malu itu tidak hilang, karena malu adalah sebagian dari iman.

Dari Al Hasan Nabi muhammd Saw bersabda


الحياء من الإيمان والإيمان في الجنة والبذاء من الجفاء والجفاء في النار

Malu itu termasuk Iman, dan iman itu berada di dalam surga. Kasar itu termasuk kerendahan budi, dan kerendahan budi itu berada di dalam neraka.

Baca Juga: Dampak Cuaca Ektrem, Bangunan Sekolah dan Jembatan Gantung Ambruk

Sifat tercela yang merusak malu adalah Thoma yaitu
الرغبة في الشيئ
Mencintai sesuatu/ mengharapkan pemberian orang lain

4. Amal Shaleh
Mutiara yang ke empat adalah Amal shaleh, amal shaleh yang kita kerjakan akan rusak dan bahkan habis pahalanya oleh perbuatan tercela yaitu Ghibah (mengumpat)

Ghibah adalah

 

أن يذكر الشخص مساوي الإنسان في غيبته وهي فيه وان لم تكن فيه فهي بهتان فان واجهه بها فهو ستم

Seseorang menceritakan kejelekan orang lain di belakangnya, dan kejelekan itu memang betul. Apabila kejelekan itu tidak ada pada orang yang siceritakannya , itu berarti susta. Dan apabila menceritakan kejelekan orang lain secara berhadap - hadapan itu berarti memarahi.

Wallohu A' lam Bissawab
Dikutip dari kitab Nasaihul Ibad.***
(Ajengan Rodin Abdulah)

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler