Literasi News - Di dalam diri manusia ada yang disebut dengan hati yang menjadi motor penggerak bagi manusia.
Ketika hatinya baik, maka baik pula seluruh amalannya. Dan sebaliknya, jika hatinya rusak maka buruklah seluruh amalannya.
Rusak atau gelapnya hati manusia, karena manusianya itu sendiri yang lebih mengikuti hawa nafsu. Hal ini dapat dilihat dari perilakunya yang cenderung berbuat maksiat, hingga pada akhirnya hatinya pun tidak dapat melihat kebenaran.
Baca Juga: Proses Penyelidikan Kasus Kerumunan yang Melibatkan Raffi Ahmad Dihentikan
Alloh SWT berfirman:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs. Al- A'raf 179)
Baca Juga: Muhasabah Pagi: Hati-hati dengan Ghibah
Kemudian mengenai hati manusia ini, sahabat Abdullah bin Mas'ud Ra., mengatakan adanya empat hal yang menjadi penyebab hati manusia menjadi gelap, yakni: