Network
Literasi News - Sebanyak 300 pedagang yang menempati kios darurat Pasar Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat keluhkan hilangnya pendapatan atau omset karena tidak adanya pembeli.
Kondisi itu telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir, diduga karena tidak adanya ketegasan dari pengelola pasar setempat yang dinilai tidak mampu memindahkan pedagang Blok A dan Blok B agar menempati pasar darurat yang telah disediakan.
Afif, seorang pedagang di kios darurat mengaku sejak pindah dan menghuni kios darurat sejak 28 Februari 2021 lalu pendapatan atau omsetnya hilang karena tidak adanya pembeli.
Baca Juga: Satu Bulan Menghilang, Tersangka Penggelapan Uang dan Sepeda Motor Ditangkap Polsek Cibeber
"Pembelinya tidak ada. Hal itu disebabkan para pedagang yang berada di Blok A dan Blok B tidak mau pindah ke kios darurat. Hal itu terjadi diduga pihak pengelola pasar Ciranjang kurang tegas," ucap Afif, kepada wartawan, Jumat 12 Maret 2021.
Afif menyebutkan, pembeli memilih berbelanja di lokasi Blok A dan Blok B dibandingkan untuk datang berbelanja ke kios darurat yang berada di bagian belakang pasar.
"Sejak pindah berjualan dan menempati kios darurat, karena kebakaran beberapa waktu lalu. Hingga kini barang dagangan tak pernah ada yang laku, sepi pembeli," ujarnya.
Baca Juga: Puncak Lawang, Sajikan Pesona Danau Maninjau di Agam Sumatra Barat Jadi Destinasi Favorit Wisatawan
Sementara itu, Salah seorang perwakilan dari UPTD Pasar Ciranjang, Irwan Ridwan membenarkan dengan banyaknya aduan dari ratusan pedagang yang menempati kios darurat.
"Betul, pedagang yang menempati kios darurat komplain dan keluhkan sepinya pembeli. Kondisi itu, karena pedagang lainnya belum pindah," jelas Irwan.
