“Jadi kenapa kami tidak memberikan uang selama masa kampanye? Karena, pertama itu adalah pelanggaran, kedua berapa besarpun uang yang diberikan, sifatnya hanya kesenangan sesaat bagi warga yang menerima. Setelah terpilih, calon bersangkutan belum tentu peduli kepada rakyatnya. Tetapi dengan kartu ini, nanti Bapak bisa nagih kalau kami menang,” papar Iip.
Setelah dijelaskan, Iip mengaku kaget karena para nelayan di pantai ini mengaku sudah tahu informasi mengenai Kartu PUMR tersebut. Sejak awal para nelayan Cipatujah mengetahui pasangan Iwan-Iip.
Baca Juga: Izin Pembangunan di KBU Jadi Biang Masalah Bencana, Apa Kabar Perda Nomor 2 Tahun 2016…
“Kami tahu Kang Iip itu santri yang berpengalaman juga di pemerintahan. Jadi perpaduan yang cocok lah, apalagi ditambah dengan kartu nelayan yang bisa diktukar untuk bantuan. Maka kami dukung,” tegas Mahsum.***