Akun @yanuarkhairul juga iktu berkomentar. "pdhal radiologi sm lab jg tenaga kesehatan. jd anak tiri terus".
Selain tenaga kesehatan di luar bidan dan perawat, sejumlah tenaga pendidik merasa sakit hati dan seperti jadi anak tiri. Soalnya, program itu hanya berlaku untuk guru TK hingga SMA/sederajat.
Baca Juga: Daftar UMKM Sumedang Bisa Via Online, Begini Syarat dan Caranya
Seperti komentar dari @okwardani. Dia mengkritisi karena tiket gratis hanya untuk guru TK hingga SMA. "Kenapa dosen tidak, padahal kami juga pendidik", tulis @okwardani.
Sementara @soufiasegaf bertanya. "Bisa untuk guru PAUD ???(Pendidikan Anak Usia Dini). Karena, di sekolah, kami oleh anak-anak tetep saja dipanggil bu guru".
Admin @ka121_ menjawab bahwa untuk kalangan pendidik, voucher tiket gratis berlaku bagi yang berprofesi sebagai guru TK hingga SMA/sederakat. Baik tiu guru negeri maupun swasta. Baik itu yang berstatus pegawai negeri sipil maupun honorer.
Voucher tiket gratis bagi tenaga kesehatan, hanya terbatas untuk dua kalangan. Yaitu bidan dan perawat.
Baca Juga: Ajengan Masuk Sekolah, Wagub Uu Minta Jangan Seret Siswa ke Politik
Dirut PT KAI Didiek Haryanto mengatakan, guru dipilih karena garda terdepan dalam pendidikan nasional. Apalagi, kata Didiek, pendidikan merupakah pondasi terpenting pencetak generasi bangsa.
"Dan tenaga kesehatan, karena mereka adalah pahlawan kemanusiaan pada masa pandemi Covid-19 ini. Mereka tidak hanya mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaga, tetapi juga rela mengorbankan risiko kesehatannya demi keselamatan orang lain," ujarnya.