Sungai Cisokan Perlu Dinormalisasi, Dua Kali Jadi Penyebab Banjir Bandang

- 22 Oktober 2020, 14:53 WIB
Ilustrasi: Banjir melanda wilayah Selatan Kabupaten Cianjur akibat Sungai Cisokan Meluap
Ilustrasi: Banjir melanda wilayah Selatan Kabupaten Cianjur akibat Sungai Cisokan Meluap /Literasi News/Angga

Litetasi News - Meluapnya aliran Sungai Cisokan menjadi penyebab terjadinya banjir yang melanda beberapa daerah di tiga kecamatan Wilayah Selatan Kabupaten Cianjur. Selain faktor tingginya curah hujan, diperparah lagi kondisi sungai yang mengalami sedimentasi.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Mokhamad Irfan Sofyan, menyebutkan, sepanjang Oktober 2020 aliran Sungai Cisokan sudah meluap dua kali yang mengakibatkan terjadinya banjir bandang.

Akibat banjir tersebut, ratusan rumah dan puluhan hektare lahan pertanian terendam di tiga kecamatan, yakni Agrabinta, Leles dan Cijati. Tidak ada korban jiwa dalam dua peristiwa tersebut. Namun, berdasarkan perhitungan BPBD kerugian materi ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Baca Juga: Awas, Kenaikan Dana BOS Madrasah dan Pesantren Rp100 Ribu Hanya untuk Alokasi Belanja Ini

"Selain tingginya curah hujan, sedimentasi juga turut memicu aliran sungai meluap dan merendam permukiman penduduk yang berada dekat dengan sempadan sungai," kata Irfan, kepada wartawan, Kamis 22 Oktober 2020.

Irfan mengatakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak banjir harus dilakukan normalisasi sungai. Sebab adanya endapan membuat sungai dangkal sehingga tidak mampu menampung debit air dalam jumlah banyak.

“Memang harusnya ada upaya normalisasi sungai. Apalagi, banjir bandang menjadi bencana langganan yang terjadi setiap tahun di tiga wilayah kecamatan tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Jadwal Tayang TV GTV, i News TV, NET TV, INDOSIAR, RCTI, hingga Trans 7, Kamis 22 Oktober 2020

Menurut Irfan, seharusnya warga atau permukiman yang tinggal dan berada dekat dengan aliran sungai tersebut direlokasi. “Namun tentunya membutuhkan perhitungan yang matang dan juga biaya besar karena berkaitan dengan ketersediaan lahan baru,” ucapnya.

Oleh karena itu, BPBD Cianjur saat ini lebih fokus pada meningkatkan ketanggapdaruratan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.

"Personel Retana kita di lapangan terus mengedukasi dan mengingatkan warga. Jika hujan deras terus-terusan dua jam, warga harus siap-siap, waspada," ujar Irfan.

Baca Juga: Upacara di Kementerian Agama, Menteri beserta Seluruh Peserta Kenakan Kopiah dan Sarung

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor kembali melanda wilayah Kecamatan Agrabinta dan Leles, di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa 20 Oktober 2020 malam.

Informasi yang diperoleh, banjir akibat luapan aliran sungai Cisokan yang dipicu hujan deras yang turun sejak sore. Tercatat ada lima rumah di Kampung Padalaksana, Desa Sukamanah, Agrabinta terendam banjir.

Sebelumnya, Sabtu 3 Oktober 2020 dini hari, bencana serupa melanda wilayah tersebut, mengakibatkan 776 rumah terendam. sementara tanah longsor menyebabkan dua rumah terseret dan 18 rumah lainnya rusak.

Baca Juga: Timnas U-16 Kalah Tipis 2-3 dari UEA, Bima Sakti: Permainan Timnya Sudah Ada Progres

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, ratusan jiwa sempat diungsikan. Sementara kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah