Menolak Lupa, Dayeuhkolot sebagai ‘Indung’-nya Bandung

- 11 Oktober 2020, 13:18 WIB
Rakean Radite Wiranatakusumah (berbicara), Yayat Supriatna (tengah), Dadang Rusdiana (ketiga dari kanan), dalam diskusi budaya ‘NGIDUNG’ (Ngaguar Indung Bandung)
Rakean Radite Wiranatakusumah (berbicara), Yayat Supriatna (tengah), Dadang Rusdiana (ketiga dari kanan), dalam diskusi budaya ‘NGIDUNG’ (Ngaguar Indung Bandung) /Atep AK/Literasi News

Literasi News – Komunitas Munding Dongkol berkolaborasi dengan Gerakan Budaya Indung Bandung menggelar diskusi budaya bertema ‘NGIDUNG’ (Ngaguar Indung Bandung) pada Sabtu malam 10 Oktober 2020, di tepian sungai Citarum, Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Hadir sebagai narasumber, Rakean Radite Wiranatakusumah (tokoh pemuda), Yayat Supriatna alias Wa Reming (Sesepuh Masyarakat Bojongasih), dan Dadang Rusdiana (Akademisi).

Dalam diskusi tersebut, dibahas soal titik awal Bandung sebagai wilayah adminitratif, di mana Karapyak (sebutan lama  Dayeuhkolot) sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bandung sejak kepemimpinan Bupati pertama, Tumenggung Wira Angun Angun (1641-1681) hingga kepemimpinan R Wiranatakusumah II sebagai Bupati Bandung keenam.

Baca Juga: Tips Menyeduh dan Menikmati Kopi Hitam

Muncul kritik dalam diskusi tersebut terhadap gejala pergeseran nilai identitas kewilayahan yang terjadi di tengah masyarakat Kabupaten Bandung saat ini. Disadari atau tidak, kerap masyarakat Kabupaten Bandung mempersepsikan kata ‘Bandung’ itu adalah ‘Kota Bandung’.

“Kita sering tidak sadar, sebutan Bandung itu untuk Kota Bandung. Maka kita butuh gerakan kultural untuk membangkitkan semangat dan keyakinan akan jati diri kita, di mana Dayeuhkolot harus jadi sarana kebangkitan urang Bandung,” ungkap Dadang Rusdiana, Dosen FISIP Universitas Nurtanio.

Ia juga menegaskan bahwa membangun keyakinan merupakan hal terpenting yang harus ditanamkan dalam setiap diri manusia. Jangan sampai masyarakat Kabupaten Bandung lupa akan identitas kewilayahannya.

 Baca Juga: Banser Jabar Sayangkan Sikap Gubernur Ridwan Kamil Soal Penolakan UU Cipta Kerja dari Serikat Buruh

Rakean Radite Wiranatakusumah mengatakan, menggali sejarah lebih dalam tentang Karapyak atau Dayeuhkolot sesungguhnya menjadi sebuah harapan besar. Agar, generasi muda khususnya, lebih memahami akar budaya serta identitas diri maupun sosial secara komunal.

Halaman:

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah