Ini adalah pameran seni yang berisi kritik terhadap sampah. Rasanya tidak masuk akal saja ketika mengkritik sampah tapi di galeri mewah dan ruangan ber-AC. Jadi menurut kami mengkritik sampah ya di tempatnya langsung," ungkap Juru Bicara Pemuda Pancaseni, Alin saat ditemui di lokasi.
Permasalah sampah menjadi topik yang hampir setiap hari dikeluhkan oleh warga. karena TPA yang selalu full sehingga sampah tidak dapat terangkut dengan maksimal. Namun, pengangkutan sampah kini mulai berjalan kembali ke TPA Sarimukti.
Mengusung tema Cul Weh. Koordinator Pameran Lukisan, Fatal menyebutkan, pameran seni lukis kali ini ingin mengkampanyekan betapa carut-marutnya persoalan sampah baik dari hulu (Bandung Raya) maupun di hilir atau ( TPA Sarimukti ).
"Garis besar dari tema 'Cul Weh' itu ingin memberi pesan tentang keteledoran manusia dengan sampahnya. Sampah ini jejak manusia. Pada pameran ini kami ingin menyampaikan masih banyaknya yang lepas tanggung jawab atas sampah mereka sendiri," jelasnya.
Adapun permasalahan sampah di TPA Sarimukti sepanjang tahun 2023 di antaranya adalah akses landasan truk menuju zona pembuangan yang mengakibatkan antrean panjang, limbah air lindi yang mencemari sungai Citarum, dan juga kebakaran hebat yang sulit padam hingga menghambat pengolahan sampah.***