Gelar Diskusi Virtual, Gerbang Tani Urai Persoalan Petani di Jawa Barat dan Solusinya

- 14 Juni 2021, 14:51 WIB
Gelar Diskusi Virtual, Gerbang Tani Urai Persoalan Petani dan Solusinya.
Gelar Diskusi Virtual, Gerbang Tani Urai Persoalan Petani dan Solusinya. /A Fauzi Ridwan /Literasi News

Literasi News - Gerakan kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) Jawa Barat menyoroti berbagai persoalan yang menimpa petani dan nelayan di Jawa Barat. Mulai dari kartu tani, pupuk sampai harga dan pasar yang tidak menentu.

Ketua Gerbang Tani Jawa Barat Aji Jenal Murtado menyampaikan, Gerbang Tani harus hadir di tengah-tengah masyarakat Jawa Barat yang mayoritas adalah petani.

"Maka dengan agenda diskusi yang digelar secara virtual kemarin, kami merumuskan langkah-langkah yang akan dijalankan," ujar Aji, dalam keterangannya, Senin 14 Juni 2021.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain, Head to Head Euro 2021 Polandia vs Slovakia di RCTI dan Streaming Mola TV

Dia menyampaikan, keberadaan Gerbang Tani harus sinergis dengan berbagai pihak, mulai dari para petani, pemerintah, pemodal termasuk pasar. Karena tidak bisa menawarkan solusi jika tidak mengurai persoalan mulai dari hulu ke hilir.

"Kita urai persoalannya dari hulu ke hilir," ujarnya.

Banyak masukan dalam diskusi tersebut, terutama soal panjangnya alur distribusi pasar, ketersediaan pupuk yang kurang, kartu tani yang menjadi identitas para petani belum bisa digunakan secara maksimal.

Baca Juga: Barang Bukti dari Anji Tidak Hanya Ganja, Polisi: Banyak dan Beragam

Belum lagi, tambahnya, soal petani yang mayoritas hanya sebagai petani penggarap atau buruh tani. Dimana pemilik lahannya adalah para pengusaha atau perusahaan.

"Jadi kalau diringkas ada tiga poin penting, pertama soal ketersediaan lahan, produksi di hulunya dan di hilirnya adalah pasar," jelasnya.

Karenanya, seluruh pasukan Gerbang Tani se Jawa Barat sudah diberi instruksi untuk membantu para petani dalam memecahkan persoalan-persoalan klasik tersebut.

Baca Juga: Link Live Streaming Euro 2020 di MNC TV : Skotlandia vs Republik Ceko 14 Juni 2021

"Langkah nyatanya, gandeng petani dan PPL, kemudian kami menyiapkan pasarnya," ujarnya.

Sekjen DPN Gerbang Tani Billy Ariez menyampaikan, yang membuat petanirugi diantaranya karena alur pasar yang terlalu panjang. Dia memberi contoh seperti petani gabah, saat panen dia dibeli tengkulak, kemudian dijual ke pengusaha, kemudian dijual ke pasar induk dan dari pasar induk balik lagi ke warung.

"Padahal nasi yang dimakan teman-teman petani adalah hasil dari mereka bertani yang lebih dulu transit ke pasr induk dan balik lagi ke desa," ujarnya.

Gerbang Tani salah satunya harus bisa menyelesaikan persoalan itu. Bisa menciptakan pasar-pasar yang lebih dekat dengan petani, sehingga akan meningkatkan harga jual.

"Bangun sinergitas dengan berbagai pihak yah," ujarnya.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 14 Juni 2021 : Foto Perselingkuhan Viral, Keluarga Nino Tercoreng

Pembina Gerbang Tani Jawa Barat Asep Suherman menyampaikan, selain tiga poin utama yaitu ketersediaan lahan, produksi dan pasar, yang termasuk menjadi persoalan adalah permodalan.

Pemerintah mengeluarkan anggaran hibah dan kredit yang dititipkan ke lembaga keuangan bank, permodalan itu disebut kredit usaha rakyat (KUR).

Tapi petani banyak yang tidak bisa mengakses KUR karena salah satu syaratnya adalah bi checking. Karena dulu para petani pernah bersentuhan dengan program pemerintah dan bersentuhan dengan bank.

"Silahkan teman-teman bareng jalan dengan PPL, komunikasi dengan Dinas Pertanian, karena di atas kertas dan regulasi, pemerintah sudah berpihak pada petani," ujarnya. ***

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah