Gempa Majene Pengulangan Tahun 1969, Sumbernya Sesar Naik Mamuju (Mamuju thrust)

- 17 Januari 2021, 16:57 WIB
Akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021 pukul 01: 28 WIB. BMKG mengatakan gempa itu pengulangan Tahun 1969, sumbernya sesar Naik Mamuju (Mamuju thrust)
Akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021 pukul 01: 28 WIB. BMKG mengatakan gempa itu pengulangan Tahun 1969, sumbernya sesar Naik Mamuju (Mamuju thrust) /Istimewa/Literasi News

“Berdasarkan data kegempaan yang kami rekam dan historis gempa, kami menganalisis masih ada energi yang belum keluar, sehingga memungkinkan adanya gempa susulan yang cukup kuat seperti dini hari lalu atau mungkin lebih," katanya.

Baca Juga: BMKG: Potensi Gempa Susulan Cukup Kuat masih Memungkinkan Terjadi Lagi, Termasuk Potensi Tsunami

Dwikorita mengungkapkan karena masih adanya potensi gempa susulan yang cukup kuat, BMKG menurunkan tim ke lapangan. Mereka memasang alat untuk memonitor gempa-gempa susulan sehingga dapat memberikan estimasi kapan gempa-gempa susulan tersebut berakhir.

Selain itu untuk memetakan dampak kerusakan, sekaligus menenangkan masyarakat melalui sosialisasi/literasi terkait kejadian gempa bumi, perkembangannya dan langkah kewaspadaan yang harus dilakukan.

Ia juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan potensi tsunami apabila terjadi gempa susulan yang dapat memicu longsor di bawah laut. Sebab pelamparan sesar naik Mamuju yang menjadi sumber gempa berada di dasar laut sebelah barat Pantai Mamuju.

Baca Juga: Simak! Berikut ini Arti, Kriteria, dan Syarat PPPK 2021, hingga Mekanisme Pemberhentian

“Mengingat dalam beberapa hari/minggu ke depan masih berpotensi terjadi gempa-gempa susulan, kami imbau masyarakat di daerah terdampak agar menjauhi atau tidak tinggal di  bangunan yang rentan atau sudah retak/miring akibat gempa sebelumnya," ujarnya.

Demikian pula apabila kebetulan masyarakat yang berada di wilayah pantai merasakan guncangan gempa lagi, agar segera menjauhi pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi, dan tidak perlu menunggu peringatan dini.

Hal ini untuk mengantisipasi potensi tsunami seperti yang terjadi di Palu pada tahun 2018,  di mana kejadian tsunami sangat cepat hanya 2-3 menit setelah gempa terjadi.

Baca Juga: Bangunan Pesantren Ambruk, Belasan Santri Mengalami Luka-luka

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x