Bijaknya Syek Ali Jaber Kala Menghadapi Kasus Penusukan, Jadi Kesan Tersendiri Bagi MUI

- 14 Januari 2021, 12:53 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis. /Dok. mui.or.id/

Literasi News - Kabar meninggalnya dai kharismatik Syekh Ali Jaber meninggalkan luka yang mendalam bagi seluruh warga Indonesia terutama umat Islam.

Termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang merasa kehilangan sosok yang dikenal sangat mencintai Al Quran dan Indonesia itu. MUI punya kesan tersendiri ketika Syekh Ali Jaber yang begitu bijak ketika menghadapi kasus penusukan di Lampung saat berdakwah.

Ketua MUI Bidang Dakwah, Kyai Haji Cholil Nafis mengatakan, Syekh Ali Jaber merupakan orang yang saleh dan dai yang istiqamah atas apa yang diperjuangkannya di jalan dakwa. Kyai Cholil mendoakan semoga Allah mengampuni segala dosa Syekh Ali Jaber dan menerima semua amal baiknya.

Baca Juga: Kenangan Ustadz Yusuf Mansur saat Pertama Jumpa Syekh Ali Jaber

“Syekh Ali itu sosok yang rendah hati. Ini terlihat pada tahun 2015 ketika terjadi perbedaan pendapat tentang ibadah kurban yang dipersoalkan publik, Syekh Ali Jaber dengan rendah hati datang ke kantor MUI,” kata Kyai Cholil kepada awak media, Kamis 14 Januari 2021.

Bukan hanya datang ke kantor MUI, Syekh Ali Jaber pun menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh umat Islam dan para ulama Indonesia.

“Beliau menyampaikan permintaan maafnya secara tertulis,” lanjut Kyai Cholil.

Selain dikenal sebagai sosok yang rendah hati, kata Kyai Cholil, Syekh Ali Jaber juga dikenal sebagai dai yang sangat mencintai negara dan bangsa Indonesia.

Baca Juga: PSG Juara Piala Super Prancis Lagi, Taklukan Marseille sekaligus Pertahankan Gelar 8 kali Beruntun

Diketahui bahwa Syekh Ali berasal dari Kota Madinah, Arab Saudi, sebelum memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan ke Indonesia.

Jika berinteraksi secara personal dengan beliau, kenang Kyai Cholil, Syekh Ali selalu menekankan persatuan. Menurutnya rasa cinta Syekh Ali kepada negara dan bangsa Indonesia tidak perlu diragukan lagi.

“Meskipun lahir dan besar bahkan status awalnya adalah warga negara Arab Saudi. Tetapi cintanya kepada NKRI sepenuh hati. Almarhum menjadikan Islam sebagai keyakinan yang mendorongnya mencintai Indonesia," ungkap Kyai Cholil.

Baca Juga: Berikut ini Syarat dan Kebijakan Seleksi 1 Juta Guru PPPK 2021, Simak Penjelasannya

Kyai Cholil menambahkan, Syekh Ali juga rela menyelenggarakan dakwah dengan bermodalkan koceknya sendiri melalui yayasan yang dipimpin. Menurutnya, Syek Ali juga ikhlas mendatangi pelosok negeri untuk terus berdakwah.

“Bahkan peristiwa ditusuknya beliau pun tidak menyurutkan almarhum untuk terus berdakwah ke daerah terpencil. Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu 'anhu. Alfatihah,” ujar Kyai Cholil mendoakan.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis 14 Januari 2021 di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta. Meskipun sempat mendapatkan perawatan selama beberapa hari akibat terinfeksi Covid-19 namun pihak keluarga membantah bila Syekh Ali Jaber wafat akibat virus corona baru itu karena sebelum meninggal hasil tes usap PCR-nya menunjukkan negatif.***(Daulat)

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah