Bijaknya Syek Ali Jaber Kala Menghadapi Kasus Penusukan, Jadi Kesan Tersendiri Bagi MUI

- 14 Januari 2021, 12:53 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis. /Dok. mui.or.id/

Diketahui bahwa Syekh Ali berasal dari Kota Madinah, Arab Saudi, sebelum memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan ke Indonesia.

Jika berinteraksi secara personal dengan beliau, kenang Kyai Cholil, Syekh Ali selalu menekankan persatuan. Menurutnya rasa cinta Syekh Ali kepada negara dan bangsa Indonesia tidak perlu diragukan lagi.

“Meskipun lahir dan besar bahkan status awalnya adalah warga negara Arab Saudi. Tetapi cintanya kepada NKRI sepenuh hati. Almarhum menjadikan Islam sebagai keyakinan yang mendorongnya mencintai Indonesia," ungkap Kyai Cholil.

Baca Juga: Berikut ini Syarat dan Kebijakan Seleksi 1 Juta Guru PPPK 2021, Simak Penjelasannya

Kyai Cholil menambahkan, Syekh Ali juga rela menyelenggarakan dakwah dengan bermodalkan koceknya sendiri melalui yayasan yang dipimpin. Menurutnya, Syek Ali juga ikhlas mendatangi pelosok negeri untuk terus berdakwah.

“Bahkan peristiwa ditusuknya beliau pun tidak menyurutkan almarhum untuk terus berdakwah ke daerah terpencil. Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu 'anhu. Alfatihah,” ujar Kyai Cholil mendoakan.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis 14 Januari 2021 di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta. Meskipun sempat mendapatkan perawatan selama beberapa hari akibat terinfeksi Covid-19 namun pihak keluarga membantah bila Syekh Ali Jaber wafat akibat virus corona baru itu karena sebelum meninggal hasil tes usap PCR-nya menunjukkan negatif.***(Daulat)

Halaman:

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah