Dakwah di Sosmed Punya Pengaruh yang Kuat, TGB Ajak Tokoh Jaga Kerukunan

- 6 Desember 2020, 16:39 WIB
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi /Literasi News

Baca Juga: Longsor Landa Cikangkareng Cianjur, Angin Kencang Terjang Batulawang Cipanas

Dengan perannya itu, ulama juga didorong untuk menghadirkan hal-hal yang baik di ruang publik sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap umat.

"Ketika rasul menyampaikan 'siapa yang bisa menjamin sesuatu di antara kedua gerahamnya dan di antara dua pahanya dijamin masuk surga.' Di antara dua geraham itu ya semua ujaran-ujaran kita. Semua hal yang diproduksi dengan tangan, lisan, dengan apapun yang dikonsumsi orang banyak. Itu menurut saya penting."

Selain itu, TGB juga meminta para tokoh dan ulama untuk mengedepankan prinsip washathiyah terutama bersikap proporsional dalam menghadapi media sosial.

Baca Juga: BKN: Ada 51.293 Peserta PPPK Tahap I Lulus Seleksi 2019 bisa Ditetapkan Nomor Induknya

Bersikap proporsional dinilai menjadi implementasi pertanggungjawaban yang paling konkret bagi para ulama untuk merawat iklim keberagamaan yang sehat di Indonesia dengan konteks heterogenitasnya yang kompleks.

Lebih jauh TGB mendorong para ulama dan tokoh untuk mrmbangun silaturahmi dan komunikasi sebagai salah satu langkah untuk menghindari defragmentasi dan ketegangan.

Dengan cara itu, iklim dakwah di media sosial akan semakin sehat dan konstruktif sehingga semua pihak dapat lebih optimistis dalam memanfaatkan media sosial sebagai hasil sarinkemanjuan ilmu dan teknologi.

Baca Juga: SIM Keliling Polres Sumedang Layani Perpanjangan Selama Seminggu Mulai Besok, Ini Lokasinya

"Kalau antara tokoh itu membangun komunikasi yang baik, itu akan mengurangi beban sosial yang masyarakat rasakan. Kan, kalau sekarang para tokoh yang bermasalah, akhirnya yang mendapat tekanan itu masyarakat. Sudah waktunya para tokoh membalas jasa pengikut mereka yaitu dengan merilis atau melepaskan ketegangan, konflik-konflik yang terjadi di tengah masyarakat karena ulah mereka, yaitu dengan mambangun silaturahmi dan komunikasi," kata dia.

Halaman:

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah