Dakwah di Sosmed Punya Pengaruh yang Kuat, TGB Ajak Tokoh Jaga Kerukunan

- 6 Desember 2020, 16:39 WIB
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi /Literasi News

Instrumentalisasi idiom-idiom agama oleh tokoh yang kemudian tersirkulasi melalui platform sosmed tak jarang menimbulkan gejolak. Perdebatan politik yang tidak menjadi pokok dalam islam, kerap kali meruncing menjadi perdebatan akidah.

"Politik itu bukan bagian dari akidah tapi muamalah. Karena itu perbedaan pendapat adalah hal biasa. Tidak boleh kemudian menyebabkan kita memutuskan silaturahmi. Di medsos itu sekarang perseteruan politik itu bisa dibawa kepada perseteuan akidah. Kemudian beda pandangan itu dibawa ke dalam perbedaan keyakinan yang akhirnya saling menyesatkan, mengkafirkan, munafik dan segala macam," kata TGB dalam Washathiyah Webinar Series: Dakwah Washathiyah Islam di Era Revolusi Industri 4.0: Adab, Peluang dan Tantangan, Sabtu 5 Desember 2020 malam.

Baca Juga: Rahasia Keberhasilan Usaha Adias dan Tyas Mengolah Daun Pepaya Jadi Lalapan yang Tidak Pahit

Kondisi ini, lanjut dia, menjadi tantangan tersendiri bagi para tokoh dan ulama untuk berdakwah di era sosmed.

Padahal, media sosial memiliki peran yang teramat besar dalam mengkonstruksi pemahaman keberagamaan umat di zaman sekarang. Sebabnya, berbagai informasi keagamaan yang membanjiri sosmed kerap dijadikan masyarakat sebagai pegangan mereka.

Karena itu TGB mengingatkan kepada siapa saja yang memikul peran sebagai contoh bagi umat untuk lebih serius memahami dan merespon berbagai fenomena di sosmed.

Baca Juga: BOS Madrasah Bisa untuk Beli Laptop, Komputer dan Langgan Internet. Begini Cara Pencairan Dana BOS

Hal tersebut harus dilakukan untuk membendung bentuk-bentuk dakwah dan produksi informasi keagamaan lainnya juga mengandung potensi memperuncing polarisasi dan defragmentasi umat.

Dalam rangka memperkuat umat, TGB mengingatkan peran dan tanggung jawab ulama sebagai waratsatul anbiya alias pewaris para nabi.

Dalam konteks dakwah, signifikansi peran ulama tidak hanya mengacu seberapa banyak ayat Al Quran dan Hadits yang ia sampaikan dalam sebuah pengajian, namun juga segala bentuk perilaku dalam keseharian.

Halaman:

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah