Literasi News - Kehidupan bermedia sosial (sosmed) sedemikian nyata memberikan pengaruh yang kuat terhadap tatanan sosial masyarakat Indonesia hari ini, termasuk dalam kehidupan keberagamaan.
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, pertukaran informasi yang terjadi ikut membentuk gagasan, pandangan, bahkan tindakan yang berkonotasi produktif maupun sebaliknya.
Menurutnya, salah satu persoalan yang belakangan ini mengemuka adalah interaksi di era sosial media juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi kehidupan keberagamaan, khususnya dalam konteks menjaga kohesivitas umat yang solid.
Baca Juga: Jangan Takut Kasih Bocoran Info ke LPSK Terkait Korupsi Bansos Covid-19 di Kemensos
Alih-alih, sosmed turut berkontribusi pada terbentuknya polarisasi dan defragmentasi di berbagai lini kehidupan, termasuk keberagamaan. TGB menilai, arus defragmentasi ini semakin menguat seiring berjalannya waktu.
Dikatakan, jika dulu bentuk oposisi keberagamaan Islam di Indonesia dikuasai oleh narasi biner Sunni-Syiah, saat ini pertentangan melebur bahkan hingga level organisasi.
TGB mengatakan polarisasi ini turut pula dikondisikan oleh menjamurnya tokoh dan ulama yang memiliki hasrat untuk mendapat kekuasaan politik dan menggunakan instrumen idiom-idiom keagamaan untuk mengeruk simpati umat.
Baca Juga: KAI Pastikan Kesiapan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2021, Antisipasi 355 Titik Rawan