Literasi News - Gempa berkekuatan 4.0 Magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan Garut, Jawa Barat pada Minggu 1 November pukul 21.34.09 WIB, dipicu oleh pergeseran sesar Garut Selatan (Garsela).
Gempa tektonik itu dirasakan diwilayah Ciparay, Majalaya, Baleendah, Soreang, Parompong, Pangalengan, Banjaran, dan bebrapa wilayah di Bandung Selatan lainnya.
“Catatan BMKG sejak 2008 mengungkap adanya kluster aktivitas kegempaan/seismisitas di zona sesar ini yang mengindikasikan bahwa Sesar Garsela ini merupakan sesar aktif,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam cuitan twitternya, @DaryonoBMKG pada Senin, 2 November 2020.
Baca Juga: Apabila Aman, SMP dan SD di Sumedang Bisa Segera Gelar KBM Tatap Muka Lagi
Berikut fakta mengenai sesar garsela yang menjadi penyebab gempa di Banding Selatan pada 1 November lalu :
- Sesar yang paling aktif di Jawa Barat
Selain sesar lembang, sesar garsela merupakan sesar aktif yang berada di Jawa Barat, seperti keterangan Daryono dalam cuitanya.
“Sesar Garsela merupakan salah satu struktur sesar yang paling aktif di Jawa Barat, sehingga patut diwaspadai. Kewaspadaan terhadap adanya sesar aktif ini dinilai perlu menjadi perhatian semua pihak,”katanya.
Baca Juga: Hasil Tes Usap, 35 Santri Salah Satu Pondok Pesantren di Cianjur Dinyatakan Positif Covid-19
- Sangat dangkal dan merusak
Menurut Daryono gempa yang disebabkan oleh sesar garsela kekuatanya tidak lebih dari 5.0 magnitudo, namun sesar ini berada di tempat yang dangkal, sehingga berpotensi merusak permukaan.
“Zona sesar Garsela memang sering terjadi aktivitas gempa, tetapi tidak pernah ada yang magnitudonya yang melebihi 5,0. Rata rata gempa di zona ini kekuatannya kecil, tetapi karena sangat dangkal membuat guncangannya dirasakan oleh masyarakat,” cuitnya.
- Penyebab gempa Rancaekek dan Nagrek, Kabupaten Bandung 2017 silam
Selain penyebab gempa di Bandung Selatan, sesar Garsela juga menjadi penyebab terjadinya gempa di wilayah Rancaekek dan Nagrek pada 2017 silam, gempa tersebut menghacurkan bangunan di atasnya termasuk control room Kamojang 4 milik Pertamina Geothermal Energy.
Baca Juga: Gunung Sinabung Pagi Ini Erupsi Lagi, Hati-hati Warga Dekat Sungai Aliran Lahar Panas Mengancam
- Memiliki panjang 42 kilometer
Jika ditarik garis lurus, panjangnya sekitar 42 kilometer. Zona sesar Garsela terbagi dalam dua segmen, yaitu segmen Rakutai dan dan Segmen Kencana. Kedua segmen ini sama aktifnya.
Struktur sesar garsela garisnya memanjang dari Garut Selatan sampai ke Selatan Bandung. Aktivitas gempa yang terjadi di zona ini dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip).
- Masih menjadi misteri di kalangan peneliti
Sesar garsela pertama kali diteliti oleh Dr.Pepen Supendi yang merupakan peneliti di BMKG. Dilihat dari sejarahnya, gempa yang disebabkan oleh sesar garsela tidak lebih dari 0.5 Magnitudo. Namun hal ini tidak menjadi jaminan sesar tersebut menyebabkan gempa yang lebih dari itu.
Baca Juga: Saksikan Mata Najwa Episode 'Dibalik Aksi Demonstrasi' Malam Ini di Trans 7, Berikut Jadwal Lengkap
Peneliti masih menguak fakta mengenai sesar garsela yang masih belum terungkap, maka dari itu perlunya kewaspadaan dari masyarakat khususnya yang berada di wilayah sesar.
“Hingga saat ini, belum diketahui laju pergeseran sesarnya dan berapa magnitudo tertargetnya yang dapat dilepaskan oleh Sesar Garsela. Untuk itu, Sesar Garsela menjadi tantangan bagi para ahli geologi gempa dan geodesi untuk mengungkapnya,” cuitnya Daryono di akun Twitter pribadinya.***