Network
Literasi News - Sejak 26 Oktober lalu, Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali bergejolak. Gunung super aktif yang tak henti meletus sejak tahun 2010 ini kembali erupsi, memuntahkan lahar panas.
Hari ini, 4 November 2020 pukuk 08:26 WIB, Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi, Meteorologi, dan Geofisika (PVMBG) di Simpang Empat, Tanah Karo melaporkan terjadi lagi guguran lava ke arah Timur Tenggara dengan jarak luncur 1.000 meter dari puncak.
Dari rekaman visual CCTV pos pengamatan, tampak jelas lahar panas yang disertai asap tebal mengalir dari puncak gunung setinggi 2.451 meter di atas permukaan laut itu.
Baca Juga: Bayern Munich vs Salzburg Menang 6-2, Kokoh di Puncak Klasemen. Lokomotiv Moscow vs Atletico Imbang
Dua hari sebelumnya, Senin malam 2 November, juga terjadi erupsi pada pukul 23:58 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 3.960 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7 mm dan durasi ± 13 menit 3 detik.
Kepala PVMBG Badan Geologi KESDM, Kasbani menjelaskan, saat ini Gunung Sinabung berada pada Status Level III (Siaga). Pihaknya merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi.
Baca Juga: Banyak Industri di Jawa Barat 'Lari' Memindahkan Investasinya ke Daerah lain
Jangan pula ada orang yang melakukan aktivitas dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
