Ada Candi di Indramayu? Tim Cagar Budaya Temukan Struktur Bata Unik

13 Desember 2020, 20:40 WIB
Bangunan yang diduga candi hasil ekskavasi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten. /TACB Indramayu/

 

Literasi News - Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, menemukan struktur yang diduga kuat merupakan bangunan candi. Hal itu ditemukan saat tim melakukan ekskavasi terhadap temuan struktur bata di Desa Sambimaya.

"Kami berhasil menemukan 21 susunan lapisan bata merah dan menemukan sudut bangunan yang diduga candi," kata Ketua Tim Penelitian Dan Penyelamatan Situs Dingkel Indramayu Soni Prasetiya Wibawa, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 13 Desember 2020.

Baca Juga: Asep Hilang Terbawa Arus Sungai Cibuni, Tim SAR Gabungan Masih Lakukan Pencarian

Soni mengatakan, tim juga menemukan lantai bangunan dan fragmen atau pecahan stupa yang berbahan bata merah. Tidak hanya itu, ada juga beberapa temuan lain seperti pecahan keramik Eropa, fragmen tepian gerabah dan arang.

"Temuan di situs Dingkel ini sangat menarik bagi tim," katanya.

Arkeolog senior sekaligus ahli candi Indonesia, Prof Dr Agus Aris Munandar menyatakan, situs Dingkel ini merupakan sebuah kawasan atau kompleks permukiman umat Budha pada masa itu.

Baca Juga: Atletico Madrid Akhirnya Telan Kekalahan Pertamanya Musim Ini, Ditumbangkan Real Madrid

Melihat dari hasil temuannya, Agus tidak menampik bahwa situs tersebut memiliki kesamaan dengan situs Batujaya di Karawang dan situs Muaro Jambi di Jambi.

"Saya meyakini, ada reruntuhan stupa besar di kawasan itu dan perlu dilakukan penelitian dan ekskavasi secara berkala agar segera terungkap," katanya.

Sementara itu, Ketua TACB Kabupaten Indramayu, Dedy S Musashi mengatakan, dengan adanya temuan struktur yang diduga candi, berarti peradaban di Indramayu sudah lengkap.

Baca Juga: Ketua Fraksi PKB DPRD Jabar Desak,2021 Moratorium DOB Dicabut

"Yaitu, ada dari masa Prasejarah, peradaban Hindu, Budha, Islam, dan kolonial," ujarnya.

Pada masa prasejarah, kata Dedy, terbukti dengan ditemukannya fosil stegodon dan gigi Carcarocles Megalodon atau ikan hiu purba di Ciwado Kecamatan Terisi. Binatang purba tersebut kemungkinan hidup pada masa miosin hingga plestosin.

"Yaitu kira-kira 2,6 juta hingga 1,8 juta tahun yang lalu," ujarnya.

Baca Juga: 75 Calon Kades di Ciamis, Sumedang, Bogor dan Bekasi Siap Bertarung di Pilkades Serentak 2020

Masih di tempat yang sama, kata Dedy, juga ditemukan tradisi batu besar (megalitik). Batu besar itu, hingga saat ini masih dimanfaatkan untuk sarana pemujaan,

"Indramayu ini kaya dengan peninggalan cagar budaya. Dari fosil, candi, masjid kuno, sampai makam belanda (kerkoof) serta bangunan bergaya Eropa pun, kita punya," katanya. ***

Editor: Dipo Sasono

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler